Bisnis.com,JAKARTA— Pemerintah berencana menerbitkan obligasi diaspora atau diaspora bond pada November 2020. Obligasi ini akan ditawarkan kepada diaspora warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang memiliki kartu masyarakat Indonesia di luar negeri (KMILN).
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJJPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan menuturkan semula penerbitan dijadwalkan pada Agustus 2020. Namun rencana tersebut mundur karena pemerintah ingin mengukur animo calon investor dari kalangan diaspora.
“Target baru penerbitan November 2020 ini masih tentatif dan persiapan teknis sangat menentukan. Kami juga ingin melihat apakah animo cukup besar untuk membeli diaspora bond,” jelasnya dalam paparan daring, Kamis (4/6/2020).
Deni mengungkapkan penerbitan obligasi diaspora akan dilakukan dalam denominasi rupiah. Hal itu dengan pertimbangan bahwa transaksi melalui sistem e-SBN dimana pembayarannya dilakukan melalui bank, pos, atau lembaga persepsi yang sebagian besar hanya bisa menggunakan mata uang rupiah.
Adapun, struktur yang ditawarkan masih bersifat tentatif atau proposal. Rencananya, surat utang itu akan memiliki tenor 3 tahun. Tingkat kupon tetap dan tidak dapat diperdagangkan atau non tradable.
“Minimal pemesanan untuk diaspora bond sebesar Rp5 juta dengan maksimal Rp5 miliar. Struktur ini masih bersifat proposal yang akan ditawarkan kepada para diaspora,” jelasnya.
Baca Juga
Deni mengatakan target investor yang dibidik yakni diaspora warga negara Indonesia (WNI) dan diaspora warga negara asing (WNA). Syarat utama pembelian diaspora bond yakni kepemilikan kartu masyarakat Indonesia di luar negeri (KMILN).
Penerbitan obligasi diaspora menurutnya memiliki sejumlah manfaat. Dari sisi pemerintah, instrumen itu menjadi sumber pembiayaan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN.
Dia menyebut obligasi diaspora juga dapat menjadi alternatif investasi bagi para diaspora. Suku bunga yang ditawarkan menurutnya masih cukup menarik.
“Kisaran suku bunga untuk diaspora bond 6 persen hingga 7 persen,” jelasnya.
Kendati demikian, Deni saat ini belum dapat membeberkan berapa target penerbitan obligasi diaspora bond. Nantinya, target akan disampaikan setelah survei diaspora selesai dilakukan.