Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR EMITEN: Emiten Ritel Antusias, Aksi Divestasi Jalan Terus

Berita mengenai antusiasme emiten ritel menyambut kabar rencana pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Jabodetabek, antara lain, menjadi topik halaman korporasi dan portofolio edisi harian Bisnis Indonesia, Kamis (28/5/2020).
Gerai Erafone./erajaya.com
Gerai Erafone./erajaya.com

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai antusiasme emiten ritel menyambut kabar rencana pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Jabodetabek, antara lain, menjadi topik halaman korporasi dan portofolio edisi harian Bisnis Indonesia, Kamis (28/5/2020).

Berikut ringkasan sejumlah topik utamanya:

Emiten Ritel Antusias. Berembusnya kabar tentang rencana pembukaan kembali pusat perbelanjaan atau mal di Jabodetabek disambut antusias oleh sejumlah emiten peritel yang menyatakan siap mengoperasikan gerai sesuai protokol kenormalan baru.

Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) atau MAP Group menyatakan sudah bersiap untuk membuka kembali kegiatan operasional toko-tokonya di sejumlah pusat perbelanjaan

Aksi Divestasi Jalan Terus. Pandemi Covid-19 tak menyurutkan langkah sejumlah emiten untuk memproses aksi divestasi aset dalam rangka menggalang dana segar, rasionalisasi portofolio, ataupun memenuhi regulasi pemerintah.

Langkah rasionalisasi portofolio aset melalui aksi divestasi ditempuh oleh PT Medco Energi Internasional Tbk. Strategi tersebut ditempuh emiten berkode saham MEDC itu untuk menjaga neraca keuangan tetap sehat.

Rating PWON Tetap, Outlook KAEF Berubah. Di tengah prospek perlambatan ekonomi akibat Covid-19, Fitch Ratings mempertahankan peringkat BB dengan outlook stabil untuk emiten pengembang properti PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON).

Sementara itu, PT Pemeringkat Efek Indonesia menyematkan outlook negatif dari sebelumnya stabil untuk PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mengantisipasi pelemahan struktur modal dan perlindungan terhadap arus kas perusahaan.

GEMS Kaji 2 Opsi. Emiten batu bara Grup Sinar Mas, PT Golden Energy Mines Tbk. masih mengkaji dua opsi pemenuhan aturan free float agar terhindar dari risiko penghapusan pencatatan di Bursa Efek Indonesia atau delisting.

Laba RALS Diprediksi Terjun. Pandemi Covid-19 memukul emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Selain penutupan gerai, pemutusan hubungan kerja (PHK), Ramayana jugamemproyeksikan akan terjadi penurunan laba bersih lebih dari 75% untuk kinerja keuangan pada kuartal pertama tahun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper