Bisnis.com, JAKARTA - Emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) memperkirakan kinerja perseroan bakal merana akibat dampak virus corona (Covid-19).
Perseroan memperkirakan pendapatan bakal turun berkisar 25 persen hingga 50 persen pada periode 31 Maret 2020. Walhasil, penurunan pendapatan ditaksir membuat laba bersih turun lebih dari 75 persen.
Proyeksi tersebut diungkapkan oleh manajemen ramayana dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/5/2020).
Jika merujuk pada data laporan keuangan perseroan pada kuartal pertama tahun 2019, perseroan meraup total pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp1,05 triliun dan Rp77,5 miliar.
Dengan demikian, Ramayana kemungkinan akan kehilangan total pendapatan mencapai Rp523,03 miliar dan laba bersih hingga Rp58,13 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Ramayana juga mengakui sudah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 421 karyawan. Saat ini, jumlah karyawan tetap dan tidak tetap mencapai 5.475. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.700 pegawai dilaporkan mengalami pemotongan gaji sebagai dampak dari penyebaran Covid-19 sejak Januari lalu.
Menurut manajemen, perkiraan jangka waktu pembatasan atau penghentian operasional selama tiga bulan, kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti dan atau mengalami pembatasan kali ini mencapai 25 persen hingga 50 persen total pendapatan konsolidasi tahun 2019.
“Pembatasan operasional hampir di seluruh bisnis department store selama bulan April-Mei,” tulis manajemen dalam keterangannya, Rabu (27/5/2020).
Lebih lanjut, Ramayana juga menyatakan telah melakukan berbagai upaya mulai dari mendorong penjualan secara daring; yakni melalui website, whatsapp, dan mitra e-commerce, serta fokus pada penjualan supermarket.