Bisnis.com, JAKARTA – Direksi PT Tower Bersama Infrastuktur Tbk. (TBIG) tidak mengetahui motif transaksi crossing saham TBIG senilai lebih dari Rp1,9 triliun di perdagangan hari ini.
Ketika dikonfirmasi, Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman Santoso mengatakan bahwa transaksi tersebut merupakan kewenangan para pemegang saham.
“Wah itu antar shareholder ya. Saya juga nggak tahu,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (19/5/2020)
Pada perdagangan Selasa (19/5/2020), tercatat saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) ditransaksikan lebih dari Rp1,38 triliun oleh dua sekuritas berbeda.
Mengutip data Bloomberg, pada sesi I, Credit Suisse Sekuritas Indonesia melakukan aksi jual saham TBIG sebesar Rp1,389 triliun. Credit Suisse juga melakukan pembelian sebesar Rp384,51 juta.
Di sisi lain, dalam waktu yang sama Mahakarya Artha Securities melakukan pembelian saham TBIG sebesar Rp1,386 triliun, atau hampir mirip dengan nilai saham yang dijual Credit Suisse. Adapun, Mahakarya Artha Securities sama sekali tidak melakukan aksi jual saham TBIG.
Baca Juga
Total perdagangan saham TBIG hingga siang ini mencapai Rp3,85 triliun, dengan aksi jual dan beli senilai Rp1.92 triliun. Artinya, sebagian besar transaksi dilakukan oleh Credit Suisse Sekuritas Indonesia dan Mahakarya Artha Securities.
Sementara itu, saham TBIG sepanjang hari ini bergerak di rentang Rp1.065 – Rp1.115. Saham TBIG ditutup melemah 1,37 persen atau 15 poin menjadi Rp1.080. Sepanjang tahun berjalan harga terkoreksi 12,28 persen.
Derasnya transaksi TBIG membuat net sell asing membengkak pada sesi I. Investor asing tercatat melakukan net sell Rp2,04 triliun, terutama di pasar tunai dan negosiasi Rp1,94 triliun. Adapun, investor domestik melakukan aksi beli Rp4,8 triliun dan aksi jual Rp3,2 triliun.
Pada akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG menguat 1,82 persen atau 82,23 poin menjadi 4.593,29. Sepanjang perdagangan indeks bergerak di rentang 4.519,51 - 4.609,04.
Terpantau 244 saham menguat, 132 saham melemah, dan 142 saham sama seperti perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, Tower Bersama Infrastructure telah memutuskan besaran dividen yang akan dibagikan pada para pemegang sahamnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan di Jakarta, Senin (18/5/2020).
Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman mengatakan RUPST telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp606 miliar. Adapun dividen per saham akan disesuaikan dengan jumlah saham treasuri yang dimiliki perseroan yakni sebanyak 1.025.945.500 saham sehingga dividen tunai yang akan dibagikan adalah sebesar Rp28 per saham.
“[Jumlah dividen yang dibagikan tersebut berdasarkan] payout ratio 73 persen,” ujar Helmy kepada Bisnis, Senin (18/5/2020)
Sementara itu, tambah Helmy, dari laba bersih untuk tahun buku 2019 perseroan juga mengalokasikan Rp500 juta untuk cadangan umum, sedangkan sisa dana lainnya akan masuk ke pos saldo laba.
Dividen tunai ini akan didistribusikan pada tanggal 19 Juni 2020 kepada seluruh pemegang saham yang tercatat di Daftar Pemegang Saham pada tanggal recording date 3 Juni 2020 dan tanggal cum dividen (akhir periode perdagangan saham dengan hak atas dividen) 29 Mei 2020.