Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Eagle High Plantation Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,74 persen dengan penurunan rugi bersih 43,67 persen.
Pada kuartal I/2020, emiten berkode saham BWPT itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp738,42 miliar. Jumlah itu naik 15,74 persen dibandingkan dengan kuartal I/2018 Rp637,99 miliar.
Naiknya pendapatan tidak lepas dari pertumbuhan penjualan crude palm oil dari posisi Rp541,29 miliar menjadi Rp635,84 miliar. Selain itu, segmen minyak kernel menyumbang Rp60,05 miliar dan tandan buah segar Rp42,53 miliar.
Berdasarkan pelanggan, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) tercatat menjadi pembeli dengan jumlah terbesar Rp329,24 miliar atau 45 persen dari total pendapatan. Adapun pada periode tahun sebelumnya hanya 18 persen atau Rp112,25 miliar.
Selain itu, BWPT juga tercatat mengurangi 5,75 persen beban pokok dari posisi Rp632,55 miliar menjadi Rp596,16 miliar. Pos beban usaha perseroan juga turun 13,61 persen atau menjadi Rp93,53 miliar.
BWPT mendapatkan pemasukan lain dari pos pendapatan bunga sebesar Rp21,86 miliar. Hal ini membantu pengurangan rugi bersih 43,67 persen pada triwulan pertama.
Baca Juga
Pada kuartal I/2020, rugi bersih BWPT tercatat Rp143,12 miliar turun dari posisi periode yang sama tahun lalu Rp254,09 miliar. Dengan begitu rugi bersih per saham juga turun dari posisi Rp8,06 menjadi Rp4,54.
Total liabilitas perseroan tercatat Rp11,28 triliun. Kewajiban jangka pendek mencapao Rp3,23 triliun dan jangka panjang Rp8,04 triliun. Adapun total aset BWPT mencapai Rp15,74 triliun dengan aset lancar Rp1,73 triliun dan aset tidak lancar Rp14,01 triliun.
Sepanjang kuartal I/2020, perseroan mendapatkan Rp197,54 miliar dari kas bersih untuk operasi dan mengeluarkan Rp4,33 miliar untuk investasi. Dengan begitu kas dan setara kas akhir periode tercatat Rp56,17 miliar.