Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantap ! Kurs Rupiah Naik Empat Hari Berturut-turut

Penguatan rupiah didukung oleh respon positif pasar terhadap pelonggaran kebijakan lockdown di beberapa negara karena laju penyebaran virus mulai menurun. Dalam sepekan ke depan, rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.500 hingga Rp15.150 per dolar AS.
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah berhasil menguat dalam empat perdagangan berturut-turut didukung optimisme pasar terhadap pelonggaran kebijakan lockdown di beberapa negara yang dapat membatasi pelemahan ekonomi global.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (11/5/2020) rupiah parkir di level Rp14.895 per dolar AS, menguat 0,168 persen atau 25 poin. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS atau greenback di hadapan mata uang utama dunia naik 0,33 persen ke level 100,037.

Dengan demikian, rupiah berhasil melanjutkan penguatannya sehingga mencatatkan kenaikan selama empat hari berturut-turut. Kinerja itu juga menjadi yang terbaik ketiga di antara mata uang Asia lainnya ; tepat di bawah peso Filipina yang menguat 0,22 persen dan baht Thailand yang naik 0,178 persen.

Kendati demikian, sepanjang tahun berjalan 2020 rupiah masih terkoreksi hingga 6,9 persen.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa penguatan rupiah pada perdagangan kali ini masih didukung oleh respon positif pasar terhadap pelonggaran kebijakan lockdown di beberapa negara pandemi karena laju penyebaran mulai menurun.

Dengan dibukanya lockdown itu, aktivitas ekonomi akan meningkat kembali sehingga akan membatasi pelemahan ekonomi global dan mendukung investor mengumpulkan aset-aset berisiko seperti rupiah.

“Untuk perdagangan Selasa (12/5/2020) pun, rupiah masih ada potensi penguatan karena sentimen positif yang sama itu. Rupiah berpotensi menguji level Rp14.800 per dolar AS dengan level resisten Rp15.100 per dolar AS,” ujar Ariston kepada Bisnis, Senin (11/5/2020).

Namun, Ariston mengatakan bahwa pasar masih tetap mewaspadai potensi gelombang kedua wabah dan memburuknya data-data ekonomi sehingga dapat membatasi kinerja penguatan yang telah dicapai rupiah. Dalam sepekan ini, rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.500 hingga Rp15.150 per dolar AS.

Di sisi lain, Ahli Strategi Makro DBS Bank Singapura Chang Wei Liang mengatakan bahwa pasar juga mencerna komentar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, terkait potensi suku bunga acuan untuk kembali dipangkas dan dapat membuat rupiah masuk ke area konsolidasi.

Sementara itu, Komite Stabilitas Sistem Keuangan akan memantau dengan ketat aliran keluar modal karena jumlahnya sudah mencapai Rp145,28 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Adapun, jumlah itu dua kali lebih besar dibandingkan dengan krisis global yang lalu.

“Risiko peningkatan penyebaran virus di Indonesia juga dapat menahan investor untuk tidak terlalu bullish pada rupiah,” ujar Chang Wei Liang seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (11/5/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper