Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2019 : Berkat Akuisisi, Trisula (TRIS) Raup Penjualan Rp1,48 Triliun 

Hasil akuisisi yang dilakukan oleh Trisula International disebut belum akan berdampak signifikan dalam waktu dekat karena secara umum industri tekstil terimbas pandemi virus corona (Covid-19).
Direktur Utama PT Trisula International Tbk (TRIS) Santoso Widjojo (kiri) memberikan penjelasan usai RUPST di Jakarta, Senin (29/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Trisula International Tbk (TRIS) Santoso Widjojo (kiri) memberikan penjelasan usai RUPST di Jakarta, Senin (29/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tekstil dan ritel PT Trisula International Tbk. (TRIS) membukukan pertumbuhan penjualan setelah menyelesaikan akuisisi PT Trisula Textile Industries Tbk. (BELL) pada 2019 lalu.

Dikutip dari laporan keuangan per 31 Desember 2019, Trisula International mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,48 triliun, naik 5,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sejalan dengan kenaikan penjualan bersih, beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan sebesar 7 persen sebesar Rp1,13 triliun pada tahun 2019. 

Pengelolaan biaya (cost control) yang  dilakukan sepanjang tahun 2019 mengakibatkan beban usaha Trisula tahun 2019 hanya naik 1,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya sehingga laba usaha dapat naik sebesar 5,6 persen. 

Beban pajak tangguhan pada tahun 2019, serta adanya efek penyesuaian performa atas laba neto tahun berjalan yang berasal dari transaksi akuisisi Trisula Textile akhirnya membuat laba neto secara konsolidasi pada tahun 2019 menurun sebesar 14,3 persen dibandingkan tahun 2018.  

Adapun, konsolidasi dengan Trisula Textile membuat pangsa pasar Trisula International pada tahun 2019 berimbang antara penjualan domestik sebesar 51 persen dan ekspor sekitar 49 persen.   

Pertumbuhan pendapatan pada tahun lalu diklaim sebagai awal keberhasilan strategi perseroan mengkonsolidasikan bisnis tekstil dan garmen Trisula Group. 

Direktur Utama Trisula International Santoso Widjojo menyampaikan apresiasinya kepada semua karyawan dan juga bersyukur pada tahun 2019 perseroan telah menuntaskan rights issue dan akuisisi Trisula Textile sehingga bisa segera mewujudkan konsolidasi dan sinergi di Trisula Group di masa yang akan datang.  

“Memang pandemi Covid-19 ini akan berdampak pada bisnis perseroan sehingga hasil dari konsolidasi dan sinergi tersebut kemungkinan masih belum akan terwujud secara maksimal pada tahun ini. Perseroan sedang menganalisa ulang proyeksi tahun ini dengan mengkaji dampak pandemi tersebut terhadap kinerja perseroan,” jelas Santoso dikutip dari siaran persnya, Sabtu (9/5/2020).

Dalam rangka menanggapi dan memenuhi permintaan pasar pada masa pandemi Covid-19  ini, emiten berkode saham TRIS tersebut telah memproduksi dan memasarkan produk alat pelindung diri yakni hazmat dan masker non medis. Kedua produk ini dibuat menggunakan bahan kain woven polyester yang merupakan hasil produksi Trisula Textile. 

APD baju hazmat dan masker non medis tersebut dijahit dan diproduksi oleh PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry yang merupakan anak usaha dari Trisula International. 

Trisula International bersama Trisula Group juga menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk berkontribusi membantu pemerintah menangani Covid-19 dengan menyumbangkan produk Alat Pelindung Diri (APD) non medis berupa 100.000 masker non medis dan 5.000  potong APD baju hazmat.

Terakhir, sebagai integrated apparel provider, perseroan menyebutkan akan terus mencari peluang dan memperluas pasar dalam negeri maupun luar negeri dengan  fleksibilitas, kecepatan produksi, dan kualitas tinggi serta berupaya mengembangkan produk agar lebih kompetitif.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper