Bisnis.com,JAKARTA— Emiten pendatang baru PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk. langsung bergerak menuju zona hijau pada pembukaan sesi pertamanya di Bursa Efek Indonesia, Senin (4/5/2020).
Berdasarkan pantauan Bisnis, harga saham emiten bersandi CASH itu langsung menguat 34 poin atau 9,71 persen ke level Rp384 per lembar pada pembukaan, Senin (4/5/2020).
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengawali sesi perdananya pada Mei 2020 dengan bergerak di zona merah. Laju indeks langsung amblas hingga menyentuh level support 4.576,228 pada awal perdagangan, Senin (4/5/2020).
Seperti diketahui, CASH melepas jumlah saham sebanyak 250 juta saham baru dengan harga Rp350 per saham. Jumlah modal ini meliputi sekitar 17,5 persen dari modal disetor dan ditempatkan pada perseroan. Secara bersamaan, perseroan juga menerbitkan Waran Seri I dengan rasio 1:1. Dari situ, perseroan mengantongi dana segar Rp87,5 miliar.
Tee Teddy Setiawan, Presiden Direktur Cashlez Worldwide Indonesia menjelaskan bahwa 61,31 persen dana dari IPO akan digunakan untuk mengakuisisi PT Softorb Technology Indonesia (STI). Sisanya, akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.
“Melalui IPO ini, kami dapat terus berinovasi dalam mengembangkan bisnis dan salah satunya adalah akuisisi STI yang menurut kami sangat strategis untuk pertumbuhan bisnis kami,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (4/5/2020).
Dia mengharapkan akuisisi STI dapat menjadi jalan pengembangan bisnis. Salah satunya melalui jumlah merchant yang bergabung dengan perseroan.
Cashlez saat ini memiliki lebih dari 7.000 merchant. Adapun, 88 persen di antaranya terdiri atas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pada 2020, perseroan memproyeksikan jumlah merchant akan bertambah menjadi 10.000. Cashlez juga mengklaim turut berpartisipasi membantu proses digitalisasi UMKM di tengah penyebaran pandemi COVID-19.