Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Setop Perdagangan Saham ITMA dan JAST Mulai 30 April 2020, Kenapa?

Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/4/2020), Otoritas menemukan bahwa Sumber Energi Andalan tidak membukukan perubahan pendapatan usaha berdasarkan laporan keuangan 31 Desember 2019 dibandingkan dengan periode 30 Juni 2019.
Direktur PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi (kedua kiri), didampingi Direktur Hasan Fawzi (dari kiri), Direktur Laksono W. Widodo, dan Direktur I Gede Nyoman Yetna memantau langsung pergerakan perdagangan harga saham melalui layar monitor elektronik di  Jakarta, Juman (13/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke level 4.656,031 sesaat setelah perdagangan saham dibuka kembali .  Perdagangan saham sempat dihentikan sementara pada pukul 09.15 WIB. Bisnis/Dedi Gunawan
Direktur PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi (kedua kiri), didampingi Direktur Hasan Fawzi (dari kiri), Direktur Laksono W. Widodo, dan Direktur I Gede Nyoman Yetna memantau langsung pergerakan perdagangan harga saham melalui layar monitor elektronik di Jakarta, Juman (13/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke level 4.656,031 sesaat setelah perdagangan saham dibuka kembali . Perdagangan saham sempat dihentikan sementara pada pukul 09.15 WIB. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara perdagangan saham PT Sumber Energi Andalan Tbk. dan PT PT Jasnita Telekomindo Tbk. mulai 30 April 2020.

Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/4/2020), Otoritas menemukan bahwa Sumber Energi Andalan tidak membukukan perubahan pendapatan usaha berdasarkan laporan keuangan 31 Desember 2019 dibandingkan dengan periode 30 Juni 2019.

Dengan demikian, Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham dan Waran Seri I emiten berkode saham ITMA tersebut sejak sesi I perdagangan, Kamis (30/4/2020).

“Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Sumber Energi Andalan,” tulis Manajemen BEI.

Seperti diketahui, ITMA menjalankan bisnis di bidang perdagangan, ekspor impor, jasa konsultasi, dan kontraktor di bidang pertambangan dan energi. Saat ini, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. tercatat menjadi pemegang saham mayoritas perseroan dengan persentase 48,07 persen per 31 Maret 2020.

Selain ITMA, BEI juga menghentikan sementara perdagangan saham Jasnita Telekomindo pada perdagangan 30 April 2020. Penghentian perdagangan emiten bersandi JAST itu dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.

“Sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham JAST, dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham JAST,” tulis Manajemen BEI dalam pengumumannya.

Lebih lanjut, BEI menjelaskan bahwa penghentian perdagangan bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham JAST.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham JAST tengah berada dalam tren negatif sepanjang periode berjalan 2020. Sampai dengan penutupan Rabu (29/4/2020), pergerakan harga sudah mengalami koreksi 89,89 persen ke level Rp144.

JAST melantai di BEI pada 16 Mei 2019 dengan melepas 203,41 juta lembar saham. Harga pelaksanaan saat itu dibanderol Rp246 per lembar.

Saat ini, komposisi kepemilikan terbesar dipegang oleh PT Persada Inti Sejahtera. Entitas itu mengempit 53,01 persen per 31 Maret 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper