Bisnis.com,JAKARTA— Aksi beli investor asing terhadap saham-saham berkapitalisasi pasar besar membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendarat di zona hijau pada perdagangan, Rabu (29/4/2020).
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung tancap gas ke zona hijau sejak sesi awal perdagangan, Rabu (29/4/2020). Laju indeks mendarat dengan penguatan terbatas 0,44 persen atau 19,732 poin ke level 4.549,289 pada akhir perdagangan sesi pertama.
Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi senilai Rp2,85 triliun. Sebanyak 183 saham menguat, 161 terkoreksi, dan 145 stagnan.
Investor asing tercatat membukukan net sell atau jual bersih Rp199,87 miliar. Saham PT Astra International Tbk. (ASII) berada daftar teratas daftar net sell asing senilai Rp43,2 miliar.
Produsen otomotif itu baru saja melaporkan kinerja kuartal I/2020. Hasilnya, perseroan membukukan laba sebesar 7,77 secara tahunan menjadi Rp4,81 triliun.
Sebaliknya, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memimpin daftar emiten paling diburu asing. Perusahaan telekomunikasi milik negara itu mencatatkan net buy Rp65,3 miliar hingga akhir sesi perdagangan yang sama.
Baca Juga
Selain TLKM, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mengekor dengan net buy Rp18,6 miliar. Posisi ketiga ditempati oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang membukukan catatan net buy Rp14 miliar.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan keyakinan ekonomi akan kembali normal menjadi sentimen positif bagi IHSG. Hal itu menyusul pernyataan sejumlah negara yang akan membuka kembali ekonomi.
“Kelihatannya ada spekulasi terhadap pengumuman suku bunga The Fed nanti malam sehingga indeks menguat tipis,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (29/4/2020).
Hendriko menilai penguatan IHSG masih cenderung terbatas. Indeks cenderung bergerak sideways meski menguat pada sesi pertama.
Dalam riset hariannya Rabu (28/4/2020), Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menuliskan pergerakan IHSG cenderung melemah terbatas. Investor asing terus membukukan net sell.
“Secara valuasi cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness atau swing trade maka dapat fokus atas saham dari FMCG, farmasi, infrastruktur, telko, teknologi informasi, pakan ayam, konsumer, dan konstruksi dalam perdagangan hari ini,” tulisnya dalam riset.