Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Bank Sentral Jadi Fokus Pasar Hari Ini, Rabu 29 April 2020

Pertemuan FOMC akan diadakan pada Rabu (29/4/2020), sedangkan pertemuan Bank Sentral Eropa akan bertemu pada Kamis (30/4/2020).
Bongkahan emas./Bloomberg
Bongkahan emas./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Penantian pertemuan dewan kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed Open Market Committee (FOMC) periode April 2020 dan beberapa bank sentral di dunia akan menjadi penggerak pasar pada perdagangan hari ini, Rabu 29 April 2020.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan dalam publikasi risetnya bahwa sesungguhnya pasar aset berisiko, termasuk komoditas dan mata uang utama, berpotensi bergerak naik seiring dengan dolar AS yang bergerak melemah di tengah melambatnya penyebaran Covid-19.

Hal itu telah membuka peluang banyak ekonomi negara untuk kembali melaju dan mendukung suasana hati investor untuk kembali mengumpulkan aset-aset berisiko.

Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,15 persen ke level 99,713.

“Namun, kenaikan itu dibatasi oleh kehati-hatian dan mata uang utama lainnya stabil karena pasar akan menanti pertemuan bank sentral dunia untuk melihat petunjuk pasar selanjutnya,” ujar Ahmad seperti dikutip dari publikasi risetnya, Rabu (29/4/2020).

Untuk diketahui, pertemuan FOMC akan diadakan pada Rabu (29/4/2020), sedangkan pertemuan Bank Sentral Eropa akan bertemu pada Kamis (30/4/2020).

Berikut analisis mata uang dan komoditas utama pada perdagangan kali ini:

EMAS
Harga emas berpeluang bergerak turun menguji level support US$1.700-US$1.695 per troy ounce karena outlook permintaan yang meningkat terhadap aset aman. Namun, dolar AS yang berpotensi memperpanjang pelemahan karena kekhawatiran ekonomi AS berpeluang membatasi pelemahan dan berpotensi menopang harga emas menguji resisten US$1.718-US$1.723 per troy ounce.

MINYAK
Harga minyak berpotensi bergerak naik menguji resisten di US$15,8-US$16,30 per barel karena ditopang oleh outlook akan dibukanya ekonomi global yang dapat meningkatkan permintaan minyak mentah. Level support harga minyak berada pada kisaran US$12 -US$11,5 per barel.

EUR/USD
Pasangan mata uang EUR/USD berpotensi bergerak naik menguji level resisten di US$1,0880-US$1,0900 per euro ditopang oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi AS yang berpotensi menekan dolar AS. Level support EUR/USD berada pada kisaran US$1,0820 - US$1,0800 per euro.

GBP/USD
GBPUSD berpeluang bergerak naik menguji level resisten US$1,2510 - US$1,2540 per pound sterling karena didukung oleh kembalinya PM Boris Johnson ke kursi pemerintahan Inggris serta turunnya kasus kematian karena korona di Inggris. Level support GBPUSD berada pada kisaran US$1,2410 - US$1,2380 per pound sterling.

USD/JPY
USD/JPY berpotensi bergerak turun menguji level support 106,30 - 106 yen per dolar AS karena dipicu oleh melemahnya dolar AS. Bila bergerak naik USD/JPY berpeluang bergerak menguji level resisten di 106,80 - 107,20 yen per dolar AS.

AUD/USD
Ditopang oleh data indeks harga konsumen Australia yang dirilis lebih baik dari perkiraan AUD/USD berpotensi bergerak naik menguji level resisten di US$0,6560 - US$0,6590 per dolar Australia. Level support AUD/USD berada pada kisaran US$0,6500 - US$0,6470 per dolar Australia..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper