Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Rokok Stabil, Saham Produsen Rokok Masih Layak Dikoleksi

Kinerja produsen rokok dinilai tidak akan terganggu dengan penerapan sosial berskala besar (PSBB) karena angkutan logistik masih diperbolehkan beroperasi sehingga distribusi produk ke konsumen tidak terganggu.
Buruh melakukan pelintingan sigaret kretek tangan (SKT) di sebuah pabrik rokok, di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (31/8/2016)./Antara-Yusuf Nugroho
Buruh melakukan pelintingan sigaret kretek tangan (SKT) di sebuah pabrik rokok, di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (31/8/2016)./Antara-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen rokok dinilai masih layak jadi pegangan investor seiring dengan permintaan produk tembakau yang stabil.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji merekomendasikan “hold” sembari “maintain buy” bagi dua emiten produsen rokok yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP). 

Nafan menilai bisnis emiten produsen rokok cenderung tahan banting di tengah kondisi saat ini. Menurutnya, baik dari sisi produksi maupun distribusi tak akan terlalu terganggu oleh pembatasan-pembatasan yang ada.

“Logistik kan boleh jalan, toko swalayan tetap buka, berarti distribusi ke konsumen tidak terganggu,”ujar Nafan ketika dihubungi Bisnis, Rabu (29/4/2020)

Dia juga menyebut emiten rokok akan mampu menghadapi tantangan perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat pandemi, apalagi ada dukungan dari stimulus fiskal yang dikeluarkan pemerintah. Nafan juga melihat tren pendapatan maupun laba bersih para produsen rokok masih positif.

“Harga rokok tidak mengalami kenaikan dan selama ini demand tetap stabil didukung inovasi produk. Sehingga saya rasa emiten rokok akan mampu bertahan dengan baik,” imbuhnya.

Adapun jika berniat untuk mengoleksi saham keduanya, dia menyarankan beli di rentang 42.500—43.500 untuk GGRM dengan target profit di level 44.575, 48.700 dan 66.125. Sementara untuk HMSP buy area di rentang 1.510—1.540 dengan target profit 1.660, 1.820, 2.190 and 2.550.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper