Bisnis.com, JAKARTA – Hanya sehari setelah minyak mentah berjangka Amerika Serikat untuk pengiriman Mei anjlok di bawah nol untuk pertama kalinya, minyak kontrak Juni 43 persen di bawah US$12 per barel.
Kelebihan pasokan besar-besaran yang diakibatkan oleh pandemi dan kekurangan ruang penyimpanan di AS telah menyulut anjloknya harga minyak.
Keruntuhan harga yang menyebar di pasar minyak global telah memusnahkan puluhan ribu pekerjaan dan membekukan pengeluaran modal senilai miliaran dolar. Efek deflasi yang mengancam lebih lanjut melumpuhkan ekonomi di seluruh dunia yang telah tertekan oleh upaya pembatasan aktivitas ekonomi guna menekan penyebaran virus corona.
Tangki penyimpanan, saluran pipa dan tanker telah kewalahan oleh kelebihan pasokan yang sangat besar yang disebabkan oleh penurunan permintaan bahan bakar global yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Minyak adalah pasar berbahaya untuk diperdagangkan sekarang," kata Pierre Andurand, pendiri Andurand Capital Management LLP, seperti dikutip Bloomberg.
Pasar membutuhkan produksi minyak untuk segera turun agar harga pulih, lanjutnya.
Baca Juga
Para menteri perminyakan dari koalisi OPEC+ mengadakan seruan konferensi yang tidak dijadwalkan pada hari Selasa untuk membahas anjloknya harga minyak, namun belum menentukan angkah-langkah kebijakan baru.
"Jika Anda mulai melihat situasi penawaran-permintaan untuk minyak, tidak begitu jelas bahwa pada saat kontrak-kontrak berakhir, situasi penyimpanan di sekitar Cushing akan sangat berbeda dari apa yang ada di bulan Mei," kata Martijn Rats, Global Oil Strategist di Morgan Stanley.
Berdasarkan data Bloomberg, minyak West Texas Intermediate untuk Juni turun 43 persen menjadi ke level US$11,57 per barel di New York. Sementara itu, minyak mentah Brent berjangka untuk Juni merosot 24 persen menjadi ditutup pada $19,33 per barel.
Keruntuhan itu bergema di seluruh industri minyak, dengan harga diperdagangkan di bawah nol di seluruh AS pada hari Senin. WTI Midland di Texas berada di level $13,13 per barel, sementara minyak mentah di Alaska berada di level- $46,63.
Stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, pusat penyimpanan utama AS dan titik pengiriman kontrak WTI melonjak 48 persen menjadi nyaris 55 juta barel sejak akhir Februari. Inventori nasional AS diperkirakan telah meningkat 14 juta barel minggu lalu, menurut survei Bloomberg.