Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah 1,27 Persen Saat Bursa Asia Bergerak Fluktuatif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tajam pada akhir perdagangan hari ini, Senin (20/4/2020), di tengah fluktuatifnya pergerakan bursa saham Asia.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tajam pada akhir perdagangan hari ini, Senin (20/4/2020), di tengah fluktuatifnya pergerakan bursa saham Asia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup melemah 1,27 persen atau 58,92 poin ke level 4.575,90 pada akhir perdagangan.

Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.573,77-4.669,54.

Pada perdagangan Jumat (17/4/2020), IHSG berhasil mendarat di zona hijau dan ditutup di level 4.634,82 dengan lonjakan 3,44 persen atau 154,21 poin.

Seluruh 10 sektor pada IHSG kompak berakhir di wilayah negatif, didorong sektor properti (-2,82 persen), infrastruktur (-2,06 persen), industri dasar (-1,86 persen), dan aneka industri (-1,73 persen).

Adapun, sebanyak 133 saham menguat, 271 saham melemah, dan 128 saham bergerak stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing melemah 1,77 persen dan 1,29 persen menjadi penekn utama pelemahan IHSG.

IHSG melemah di saat indeks saham di Asia bergerak fluktuatif sore, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang melemah masing-masing 0,7 persen dan 1,15 persen.

Di China, indeks saham acuan CSI 300 China ditutup menguat 0,36 persen dan indeks Shanghai Composite menguat 0,5 persen Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,2 persen.

Dilansir Bloomberg, musim laporan keuangan perusahaan akan memberikan investor pandangan mengenai seberapa parah dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis. IBM, Infosys Ltd. dan China Mobile Ltd. merilis laporan keuangan pada Senin, diikuti oleh Coca-Cola Co. dan Netflix Inc.

Analis Goldman Sachs Group mengantisipasi bahwa perusahaan-perusahaan Amerika akan mengurangi pengeluaran tahun ini.

Di China, investor mengambil langkah terbaru untuk mendukung pertumbuhan kredit, dengan bank menurunkan suku bunga utama sebesar 20 basis poin untuk pinjaman satu tahun. Kementerian keuangan juga mengatakan Negeri Panda tersebut akan merilis obligasi khusus senilai 1 triliun yuan (US$141,3 miliar) dalam waktu dekat.

Di AS, Ketua DPR Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin optimis mencapai kesepakatan untuk menambah dana dalam program pinjaman yang bertujuan membantu usaha kecil tetap bertahan.

Terkait dengan virus corona, Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan negara mungkin bagian tersebut melewati puncak angka kematian akibat virus. Sementara itu, Italia, Spanyol, dan Inggris terus mencatat penurunan jumlah kematian harian.

"Semakin lama investor harus merenungkan masalah ekonomi di masa depan sementara mereka menunggu lebih banyak negara berada mencatat penurunan kurva pandemi, semakin banyak ruang lingkup terhadap aset berisiko di masa depan,” kata Chris Iggo, CIO Core Investments di AXA Investment Managers UK Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper