Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertengger di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (13/4/2020), setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,68 persen atau 31,60 poin ke level 4.617,48 pada akhir sesi I perdagangan hari ini dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (9/4/2020), IHSG ditutup menguat 0,48 persen atau 22,38 poin ke level 4.649,08.
Sebelum berbalik melemah, indeks sempat bergerak di zona hijau dengan penguatan 0,1 persen atau 4,43 poin ke level 4.653,51 pada pukul 09.01 WIB. Sepanjang perdagangan sesi I hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 4.591,72-4.649,03.
Sebanyak 7 dari 10 sektor dalam IHSG bergerak negatif, dipimpin sektor aneka industri (-2,73 persen), manufaktur (-1,39 persen), dan industri dasar (-1,28 persen). Tiga sektor lainnya menguat, dipimpin infrastruktur yang naik 1,52 persen.
Pada sesi I, tercatat 181 saham berhasil menguat, sedangkan 198 saham lainnya melemah. Adapun investor asing mencatatkan aksi beli bersih saham (net buy) siang ini sebesar Rp160,85 miliar.
Baca Juga
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 terpantau melemah 0,92 persen atau 3,73 poin ke level 400,42 pada akhir sesi I.
IHSG melemah di saat mayoritas bursa saham lainnya di Asia juga cenderung tertekan hari ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 terpantau melemah masing-masing 1,2 persen dan 1,72 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite melemah 0,33 persen.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan pasar cenderung bergerak fluktuatif pada pekan lalu. Ia memprediksi tekanan aksi jual masih akan terjadi pada pekan ini.
Menurutnya, fluktuasi IHSG masih tidak jauh berbeda dari pergerakan pekan lalu. Para pelaku pasar, tutur Reza, masih mencemaskan perihal penyebaran COVID-19.
“Pasar masih dalam kondisi bearish tetapi ketika ada berita positif menjadi alasan pasar untuk melakukan pembelian. Tetapi, ketika ada kenaikan pasar, tidak bertahan lama,” jelasnya kepada Bisnis.com.
Dia memperkirakan sentimen pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Jumat (10/4/2020) di Jakarta masih akan menjadi pertimbangan pasar.
Artinya, para investor masih akan melihat imbas pemberlakukan kebijakan itu apakah akan mampu semakin menekan penyebaran COVID-19 dan berdampak terhadap terhentinya aktivitas perekonomian.