Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pefindo Tegaskan Peringkat idBB untuk Intiland (DILD)

Pefindo bisa menaikkan peringkat Intiland bila perseroan menurunkan utang secara signifikan.
Rivki Maulana
Rivki Maulana - Bisnis.com 13 April 2020  |  20:48 WIB
Pefindo Tegaskan Peringkat idBB untuk Intiland (DILD)
Graha Natura Intiland - intiland.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo menegaskan peringkat "idBBB" untuk PT Intiland Development Tbk. dan surat utang seri B tahun 2016. Perindo juga menetapkan outlook stabil untuk peringkat korporasi Intiland.

Dilansir dari publikasi Pefindo, Senin (13/4/2020), obligor dengan peringkat idBBB memiliki kapasitas yang memadai untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya. Kendati demikian, kondisi ekonomi atau keadaan yang berubah cenderung menyebabkan kapasitas obligor melemah untuk memenuhi komitmen keuangannya.

Peringkat yang disematkan kepada Intiland mencerminkan kondisi perusahaan yang relatif kuat di pasar properti, kualitas aset yang baik dan cadangan lahan yang besar. 

Namun peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat utang yang tinggi dan rasio perlindungan arus kas yang lemah, margin yang lebih rendah dengan perusahaan sejenis, dan sensitivitas sektor properti terhadap perubahan ekonomi makro.

Pefindo bisa meningkatkan peringkat jika Intiland bisa menurunkan tingkat utang secara signifikan dan meningkatkan rasio perlindungan arus kas secara berkelanjutan. 

Sebaliknya, peringkat bisa diturunkan jika pendapatan dan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) Intiland jauh lebih rendah dari perkiraan sejalan dengan penyelesaian proyek-proyek penting. Di samping itu, peringkat bisa diturunkan jika Intiland secara signifikan menambah utang lebih besar dari perkiraan.

Peringkat juga bisa diturunkan jika pandemi virus corona (Covid-19) berkepanjangan dan depresiasi rupiah lebih dalam dari proyeksi. Hal itu diperkirakan akan berdampak pada kinerja Intiland karena sektor properti sangat berkorelasi dengan kondisi ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Obligasi pefindo intiland
Editor : Rivki Maulana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top