Bisnis.com, JAKARTA - Dua sursaudara Hartono kembali memposisikan sebagai orang terkaya pertama dan kedua di Indonesia selama 12 tahun berturut-turut atau sejak 2009.
Menurut rilis Forbes, Bos Grup Djarum Budi Hartono, menempati urutan teratas daftar orang terkaya dari Indonesia 2020 dengan nilai kekayaan US$13,6 miliar yang diikuti oleh kakaknya, Michael Hartono dengan nilai kekayaan US$13 miliar.
Total kekayaan 15 taipan Indonesia itu mencapai US$53,7 miliar atau setara dengan Rp859,2 triliun, dengan perhitungan kurs Rp16.000 per dolar AS. Jumlah itu setara dengan 44,38 persen cadangan devisa Indonesia per Maret 2020 yang mencapai US$121 miliar.
Bila ditotal, kekayaan Budi dan Michael Hartono mencapai US$26,6 miliar atau sekitar Rp425,6 triliun. Di pasar modal, Grup Djarum dikenal dengan dua emiten afiliasinya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).
Saham BBCA tercatat telah mengalami koreksi 15,71 persen secara year to date (ytd) ke level Rp28.175 hingga akhir perdagangan, Rabu (8/4/2020). Total kapitalisasi pasar yang dimiliki emiten sektor perbankan itu senilai Rp694,65 triliun.
Kendati demikian, kinerja saham BBCA masih lebih baik dibandingkan dengan emiten perbankan besar lainnya. Pasalnya, harga saham tiga emiten perbankan berkapitalisasi besar lainnya telah ambles lebih dari 30 persen.
Baca Juga
Sementara itu, Grup Djarum mengempit kepemilikan mayoritas di TOWR melalui PT Sapta Adhikari Investama (SAI). Komposisi kepemilikan SAI di TOWR mencapai 50,64 persen per 29 Februari 2020.
Sepanjang periode berjalan 2020, saham TOWR telah terkoreksi 14,91 persen ke level Rp685. Total kapitalisasi pasar yang dimiliki senilai RP34,95 triliun.
Menurut data Forbes, Hartono bersaudara mendapatkan lebih dari dua pertiga kekayaan mereka dari investasi di Bank Central Asia. Keluarga Hartono membeli saham BCA, setelah keluarga kaya lainnya, Salim, kehilangan kendali bank selama krisis ekonomi Asia 1997-1998.
Sebelumnya keluarga Hartono membangun kekayaan dari bisnis tembakau, dan masih menjadi salah satu produsen rokok kretek terbesar di negara ini.
Selain itu, Hartono juga tercatat memiliki merek elektronik populer Polytron, sejumlah real estat utama di Jakarta dan kota lainnya, serta kepemilikan saham di startup game Razer.