Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya Sebut Proses Tender Mulai Tertunda

Penundaan pengumuman tender yang diikuti oleh Adhi Karya sebagian besar berasal dari proyek swasta.
Rangkaian kereta (trainset) Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) diangkat ke lintasan Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta, Minggu (13/10). LRT Jabodetabek merupakan proyek yang digarap oleh PT Adhi Karya Tbk. Bisnis/Nurul Hidayat
Rangkaian kereta (trainset) Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) diangkat ke lintasan Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta, Minggu (13/10). LRT Jabodetabek merupakan proyek yang digarap oleh PT Adhi Karya Tbk. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menyatakan proses tender sejumlah proyek mulai mengalami penundaan sebagai dampak pandemi virus corona (Covid-19)

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho mengatakan pemunduran pengumuman pemenang tender sudah mulai terjadi. Kendati demikian, sejumlah tahapan pelelangan masih berjalan sesuai rencana. 

Menurut Parwanto, salah satunya proyek yang dimenangkan adalah paket kontrak dengan nilai sekitar Rp800 miliar yang sudah dimenangkan oleh perseroan pada Maret 2020.Sebanyak Rp200 miliar sudah diumumkan dimenangkan oleh Adhi Karya. Namun, proses pencatatannya baru akan masuk dalam buku laporan perusahaan per April 2020.

“Maret ini belum terjadi perlambatan kontrak baru, hanya proses pengumuman pemenang ditunda. Pada Maret lalu proses kontrak yang mundur lebih banyak dari proyek swasta,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (8/4/2020).

Sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, emiten berkode saham ADHI ini membukukan kontrak baru senilai Rp2,5 triliun. Perolehan kontrak ini sedikit lebih tinggi dari target awal perseroan, yakni sebesar Rp2,4 triliun.

Berdasarkan lini bisnisnya, perolehan kontrak perseroan lebih banyak ditopang segmen konstruksi & energi sebesar 94 persen, properti sebesar 5 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Sementara itu, berdasarkan tipe pekerjaannya, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 26 persen, jalan dan jembatan sebesar 7 persen, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC sebesar 67 persen.

Berdasarkan segmentasi sumber dananya, realisasi kontrak baru Adhi Karya terdiri dari pemerintah sebesar 70 persen, BUMN sebesar 19 persen, dan swasta/lainnya sebesar 11 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper