Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Drama Ramayana (RALS), Antara PHK Karyawan dan Buyback Saham

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2019, perseroan mencatatkan pengeluaran yang cukup fantastis untuk beban gaji dan tunjangan lainnya yakni sebesar Rp535,12 miliar.
Warga berbelanja pakaian baru, di Plaza Andalas, Padang, Sumatra Barat, Senin (3/6/2019)./ANTARA-Iggoy el Fitra
Warga berbelanja pakaian baru, di Plaza Andalas, Padang, Sumatra Barat, Senin (3/6/2019)./ANTARA-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA – Tepat Selasa (7/4/2020) kemarin, seorang warganet dengan username @wawat_kurniawan mencuitkan realita pahit yang harus ditelan oleh sebagian karyawan ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS).

“Realita MASYARAKAT, Ramayana Depok PHK karyawan nangis histeris,” tulisnya Selasa kemarin dengan video singkat berdurasi 45 detik yang menampilkan banyaknya pegawai Ramayana yang menangis tersedu-sedu sembari memeluk erat koleganya.

Fakta kalau napas usaha ritel dengan bisnis utama penjualan pakaian, aksesoris dan restoran tidak akan panjang dalam kondisi lesunya konsumsi akibat penyebaran COVID-19 atau virus corona memang sudah diprediksi.

Namun, tetap saja kenyataan seperti ini masih sulit dicerna karyawan yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan. Kemudian, timbul pertanyaan, seberapa besar beban yang ditanggung Ramayana untuk membayar upah karyawannya?

Mengingat perseroan belum mempublikasikan laporan keuangan untuk tahun buku 2019, data yang akan dipakai adalah laporan keuangan kuartal III/2019 yang diunggah perseroan di halaman Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2019, perseroan mencatatkan pengeluaran yang cukup fantastis untuk beban gaji dan tunjangan lainnya yakni sebesar Rp535,12 miliar.

Angka tersebut mendominasi 46,51 persen dari total seluruh beban umum dan administrasi perseroan sepanjang kuartal III/2019.

Meski perseroan membukukan kenaikan laba tahun berjalan sebesar Rp612,42 miliar dan tak memiliki catatan utang bank, namun perseroan hanya memiliki cadangan kas sebesar Rp900,70 miliar pada periode tersebut.

Di sisi lain, menilik dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/3/2020) lalu, emiten berkode saham RALS tersebut sempat percaya diri mengumumkan pembelian kembali saham atau buyback sebesar Rp250 miliar pada periode 17 Maret hingga 16 Juni 2020.

“Perseroan memperkirakan tidak ada dampak menurunnya pendapatan akibat dari pelaksanan pembelian kembali saham, sedangkan dampak pembelian saham atas biaya pembiayaan perseroan akan sangat kecil sekali,” tulis manajemen dalam keterangan tertulisnya yang ditandatangani Direktur Suryanto.

Tampak jelas langkah efisiensi konkret yang dipakai perseroan dalam menanggulangi risiko kerugian di tengah pendemi seperti ini ialah memangkas jumlah karyawannya.

Namun hingga berita ini diturunkan, Bisnis.com belum berhasil menghubungi manajemen Ramayana terkait untuk mengonfirmasi hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper