Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pasar surat berharga negara tidak luput dari gejolak dan ketidakpastian yang disebabkan oleh penyebaran COVID-19. Total aliran dana keluar di instrumen surat utang negara mencapai Rp120 triliun.
Sri Mulyani menyebut credit default swap (CDS) Indonesia meningkat tajam dari periode Februari 2020 ke Maret 2020. Namun, kondisi mulai membaik pada April 2020.
Kondisi serupa juga menurutnya terjadi untuk indeks dollar yang kembali mengalami rally. Menurutnya, pergerakan emas juga sebagai respons terhadap pasar keuangan.
Menkeu menyebut pasar surat berharga negara (SBN) tidak lepas dari gejolak. Akibatnya, dana asing mengalir keluar dari instrumen surat utang negara (SUN) Indonesia.
“Terjadi outflow di SBN mencapai Rp120 triliun hingga awal April 2020,” jelasnya dalam siaran pers virtual, Selasa (7/4/2020).
Dia mengatakan pemerintah akan melakukan kebijakan pembiayaan atau financing secara reguler. Kendati demikian, pihaknya tidak menampik terjadi penurunan penawaran yang masuk dalam lelang SBN mingguan.
“Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan ketidapastian terutama Maret 2020 kemarin,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, hasil lelang SUN yang dilakukan pada Selasa (31/3/2020) ini menghasilkan total penawaran sebesar Rp33,51 triliun. Jumlah ini merupakan rekor penawaran terendah yang terjadi sepanjang lelang obligasi negara tahun 2020.
Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan hasil penawaran pada lelang SUN pada 17 Maret 2020 lalu sebesar Rp51,3 triliun. Adapun, dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan Rp22,22 triliun.