Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya (WSKT) Kaji Kemungkinan Pangkas Belanja Modal Tol

Perseroan memiliki 16 konsesi jalan tol melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR). Dari seluruh konsesi yang dimiliki, sembilan ruas di antaranya sudah beroperasi secara komersial dan tujuh lainnya dalam tahap pembangunan.
Interchange di Jalan tol Kanci-Pejagan. Jalan tol ini dikelola oleh PT Semesta Marga Raya, anak usaha PT Waskita Transjawa Roll Road. Waskita Toll Road memiliki 39,49 persen saham WTTR per 1 April 2020./wtr.co.id
Interchange di Jalan tol Kanci-Pejagan. Jalan tol ini dikelola oleh PT Semesta Marga Raya, anak usaha PT Waskita Transjawa Roll Road. Waskita Toll Road memiliki 39,49 persen saham WTTR per 1 April 2020./wtr.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. bakal memotong arus kas untuk belanja modal pada tahun ini sebagai bentuk antisipasi terhadap dampak dari penyebaran virus corona di Indonesia.

Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan menyampaikan bahwa perseroan masih mengevaluasi lebih jauh rencana pemangkasan belanja modal tahun ini. Kemungkinan besar, pengurangan belanja modal akan dilakukan terhadap investasi untuk penyelesaian jalan tol.

“Sementara ini masih dievaluasi, kami masih menggunakan rencana awal. Tahun ini belanja modal terbesar kami adalah untuk investasi penyelesaian jalan tol sebesar Rp16 triliun, nah ini yang kami review,” jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (7/4/2020).

Haris mengutarakan perseroan juga masih memiliki posisi arus kas yang cukup baik. Dengan kata lain, lanjutnya, perseroan masih bisa melunasi sejumlah kewajiban perseroan saat ini.

Di sisi lain, upaya mendatangkan kas besar bagi perseroan lewat divestasi juga masih berjalan. Dia mengharapkan target divestasi sebanyak empat hingga enam konsesi ruas jalan tol dapat tercapai pada tahun ini.

“Divestasi masih on going, dengan empat investor potensial baru yang tertarik pada konsesi milik WTTR (PT Waskita Transjawa Tol Road). Target tahun ini rampung,” ujarnya.

Pada tahun ini, perseroan mengalokasikan sekitar Rp19 triliun untuk belanja modal atau capital expenditure (Capex). Selain untuk penyelesaian sejumlah proyek jalan tol, alokasi ini dikucurkan untuk pembangunan proyek infrastrutkur lainnya seperti pelabuhan dan bandara.

Perseroan memiliki 16 konsesi jalan tol melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR). Dari seluruh konsesi yang dimiliki, sembilan ruas di antaranya sudah beroperasi secara komersial dan tujuh lainnya dalam tahap pembangunan.

Pada tahun lalu perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp938,14 miliar, anjlok dari posisi pada tahun sebelumnya di angka Rp3,96 triliun. Penurunan laba terjadi karena kinerja operasional yang melempem serta kenaikan sejumlah beban, seperti beban keuangan yang melonjak 47,22 persen.

Dari sisi arus kas, perseroan mencatatkan penurunan saldo kas dan setara kas pada akhir tahun. Saldo ini turun 14,64 persen secara tahunan menjadi Rp9,25 triliun per akhir 2019.

Penurunan kas disebabkan oleh penurunan aktivitas pendanaan perseroan pada tahun lalu. Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat menurun 77,99 persen menjadi Rp4,33 triliun.

Meski pendanaan melandai, total kas bersih untuk aktivitas investasi perseroan pada tahun lalu tetap tinggi, yakni Rp14,92 triliun. Namun, dibandingkan dengan investasi atau belanja modal pada tahun sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 20,48 persen.

Sementara itu, kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi mencapai Rp9,01 triliun, naik 124,71 persen dari capaian pada tahun sebelumnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper