Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Pandemi, Buyung Poetra Sembada (HOKI) Fokus Jaga Efisiensi

Beberapa langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan adalah mengkaji ulang capital expenditure atau belanja modal dan menekan biaya. nn 
Direktur Utama PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) Sukarto Bujung (tengah) berbincang dengan Direktur Sukaking Bujung (dari kiri),  Direktur Budiman Susilo, Komisaris Utama  Jonathan Jochanan dan Komisaris Elly Tjandra usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) Sukarto Bujung (tengah) berbincang dengan Direktur Sukaking Bujung (dari kiri), Direktur Budiman Susilo, Komisaris Utama Jonathan Jochanan dan Komisaris Elly Tjandra usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten barang konsumsi PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) menyatakan sedang fokus melakukan efisiensi di tengah persiapan menuju pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PPSB).

Investor Relation Buyung Poetra Sembada, Dion Surijata mengatakan pihaknya terus melakukan efisiensi sejalan dengan kondisi ekonomi di tahun ini yang penuh tantangan. Beberapa langkah konkret yang dilakukan perusahaan adalah mengkaji ulang capital expenditure atau belanja modal dan menekan biaya. 

"Kita lagi review ulang (capex) karena kemungkinan untuk pembangunan pabrik di Sumatera Selatan bisa mengalami keterlambatan. Sebagian mesin kita impor, itu yang jadi kendala karena butuh dari luar juga untuk memasangnya," jelas Dion kepada Bisnis, Senin (6/4/2020). 

Dion melanjutkan, status pemberlakukan PSBB pasti berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Namun pihaknya belum bisa mengkalkulasi dampak ril karena pandeminya sendiri baru menyergap Indonesia pada awal Maret lalu. 

"Kita belum bisa tetapkan target (penjualan) dulu karena mau melihat hingga pertengahan tahun kondisi ini apakah akan terus berlanjut. Oleh sebab itu, kami fokus melakukan efisiensi dan tetap melayani permintaan namun dengan penuh kehati-hatian," imbuhnya. 

Seperti yang diketahui, produsen beras dengan jenama Topi Koki tersebut membukukan omzet Rp1,65 triliun, naik 15,53 persen dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp1,43 triliun sepanjang tahun 2019. 

Dengan begitu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 15 persen dari posisi Rp90,2 miliar menjadi Rp103,72 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper