Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Jumat (3/4) Dibuka Menguat 1,16 Persen, 137 Saham Menghijau

Indeks terpantau menguat 1,16 persen menjadi 4.584. Sejumlah 137 saham menguat, 22 saham melemah, dan 64 saham stagnan.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan pada pembukaan perdagangan Jumat (3/4/2020) mengikuti tren kenaikan bursa Wall Street.

Indeks terpantau menguat 1,16 persen menjadi 4.584. Sejumlah 137 saham menguat, 22 saham melemah, dan 64 saham stagnan.

Kepala riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan pernyatan Presiden Trump yang telah berbicara dengan pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman dan berharap Arab Saudi dan Rusia untuk mengurangi produksi minyak sebanyak 10 juta hingga 15 juta barel per hari, mendorong kenaikan harga minyak mentah WTI sebesar +16.7%.

"Sentimen itu kemudian mendorong naik DJIA sebesar +2.24% berpotensi mendorong kembali naik IHSG dalam perdagangan Jumat ini," paparnya.

Lebih lanjut, naiknya harga komoditas seperti Nikel +0.36% & Gold +2% juga berpotensi menjadi sentimen positif untuk market melakukan akumulasi beli Jumat ini. Kenaikan EIDO sebesar +5.5% semalam serta sebagian Bursa Asia Jumat pagi menjadi tambahan katalis bagi penguatan IHSG hari ini.

"Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan lanjutan kenaikan, ditengah secara valuasi masih banyak saham sangat atraktif, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy maka dapat fokus atas saham dari Sektor Konsumer, Farmasi, Infrastruktur, FMCG, Otomotif  Telko dan Rokok dalam perdagangan Jumat ini," paparnya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 50 poin atau 0,3 persen ke level Rp16.445 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini.

Rupiah menguat seiring dengan pergerakan indeks dolar AS terpantau melemah 0,028 poin atau 0,03 persen ke level 100,152 pada pukul 08.50 WIB.

Dalam paparannya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry mengungkapkan aliran dana masuk dari lelang surat utang akan membawa pergerakan rupiah ke level Rp15.000 pada akhir tahun 2020.

Perry mengungkapkan capital inflow atau aliran dana masuk baik dari lelang SBN dan SBSN, serta tambahan pasokan valas akan memperkuat stabilitas nilai tukar.

"Insyaallah, rupiah bukan hanya stabil dan menguat," ungkap Gubernur BI dari paparan, Kamis (2/4/2020).

Saat ini, BI melihat rupiah undervalue. Hal ini disebabkan oleh risiko global tinggi. Ke depannya, BI yakin rupiah akan kembali menguat ke arah Rp15.00 karena ada aliran dari portofolio.

Sebelumnya, beredar skenario buruk dan terburuk bagi rupiah. Dalam dua skenario tersebut, rupiah diperkiraan akan mencapai Rp17.500 - Rp20.000 per dolar AS.

Perry meluruskan bahwa angka-angka tersebut bukan proyeksi, melainkan hanya skenario dalam kondisi tidak normal.

"Angka-angka itu what if scenario bukan proyeksi."

Perry sebelumnya menegaskan pihaknya akan berupaya keras untuk menjaga pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper