Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Emiten Dealer Otomotif Dibayangi Dampak Corona

Sejumlah emiten mengantisipasi hambatan penjualan akibat dampak wabah corona.
Tunas Ridean. /turi
Tunas Ridean. /turi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pedagang besar otomotif atau dealer mengantisipasi dampak negatif dari penyebaran virus corona terhadap pemasaran.

PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. memperkirakan dampak virus corona berdampak terhadap penjualan mobil. Investor Relations Bintraco Dharma Yosef mengatakan, sulit menerka dampaknya lebih jauh karena dampak penyebarannya baru mulai terasa pada pertengahan Maret.

“Untuk gambaran situasi pasar di tengah pandemi corona pasti memberikan pengaruh secara umum, namun mengingat kondisinya baru intens di bulan maret maka terlalu dini bagi kami untuk memberikan gambaran secara umum ke depannya akan seperti apa,” jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (30/3/2020).

Sejauh ini, dia mengatakan bahwa sejauh ini pasokan unit mobil dari agen pemegang merek (APM) belum terkendala. Secara umum pada bulan ini kegiatan operasional masih berlangsung secara normal.

Dia mengatakan pihaknya juga belum memiliki data penjualan pada Maret. Perseroan masih menghimpun data tersebut dan diperkirakan baru dapat disampaikan pada pertengahan Maret.

“Saya kira semuanya akan tergantung kondisi dari ekonomi secara umum termasuk apa yang terjadi di industri, makanya masih terlalu dini bagi kami untuk menyampaikan informasi atau gambaran ke depannya bagaimana,” jelasnya.

Emiten berkode CARS ini mengoperasikan jaringan dealer Nasmoco Toyota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tahun ini, perseroan menargetkan dapat menjaga pangsa pasar di kisaran 30 persen.

Senada, Sekretaris Perusahaan PT Tunas Ridean Tbk. Dewi Yunita mengatakan virus corona diyakini akan mempersulit kinerja penjualan kendaraan pada tahun ini. Namun, perseroan belum memiliki perkiraan dampaknya dalam jangka panjang.

“Kemungkinan berdampak harusnya ada hanya, tetapi besarannya baru ketahuan nanti pada saat tutup buku [Maret],” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa perseroan diperkirakan baru dapat menyampaikan data pertumbuhan penjualan kuartal I/2020 pada pertengahan April. Namun, dia memastikan perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi alternatif untuk bertahan.

“Untuk strategi tentuanya sudah kami siapkan agar dapat terus memberikan layanan kepada konsumen dan prosesnya tentunya seduai dengan arahan pemerintah berkaitan dengan penekanan penyebaran COVID-19,” jelasnya.

Sampai dengan Februari, penjualan mobil nasional secara wholesale atau dari pabrik ke dealer mencapai 159.997 unit, turun 2,42 persen secara tahunan. Penurunan lebih banyak disebabkan oleh penurunan permintaan karena adanya bencana banjir pada awal tahun di daerah Jabodetabek.

Meski belum ada data resmi penjualan secara kumulatif hingga Maret, penjualan mobil sulit untuk bangkit mengingat adaya pembatasan sosial di sejumlah daerah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Pabrik besar di Indonesia seperti PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bahkan menyetakan sudah menyiapkan rencana penutupan sementara pabrik untuk membantu membantu upaya pemerintah memutus rantai penyebaran virus tersebut.

Berkaca dari China, pada Februari penjualan mobil di negara tersebut turun 80 persen secara tahunan. Penurunan penjualan tersebut terjadi saat penyebaran virus corona di sana tengah mencapai puncaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper