Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terseret Bursa Berjangka AS, IHSG Mengalami Profit Taking

Saham-saham berkapitalisasi pasar besar jumbo masuk daftar top losers pada awal perdagangan, Senin (30/3/2020). PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) misalnya, ambles 6,92 persen ke level Rp1.345 hingga pukul 09:28 WIB.
Karyawan di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawan di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan langsung ambles mendekati level 5 persen sejak awal pembukaan perdagangan, Senin (30/3/2020).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung meluncur ke zona merah dengan koreksi 221,957 poin atau 4,88 persen ke level 4.323,614 pada, Senin (30/3/2020) pukul 09:24 WIB. Sebanyak 260 saham mengalami koreksi dan hanya 41 emiten yang mampu menghijau.

Saham-saham berkapitalisasi pasar besar jumbo masuk daftar top losers pada awal perdagangan, Senin (30/3/2020). PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) misalnya, ambles 6,92 persen ke level Rp1.345 hingga pukul 09:28 WIB.

Emiten berkapitalisasi Rp156,45 triliun itu membukukan net buy investor asing senilai Rp3,73 miliar. Namun, investor domestik tercatat melakukan penjualan saham produsen rokok itu senilai Rp11,0 miliar hingga pukul 09:32 WIB.

Selanjutnya, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga ambles 6,88 persen ke level Rp4.600 pada pukul 09:28 WIB. Nasib serupa juga dialami oleh bank pelat merah lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yang juga ambles 6,81 persen ke level Rp3.010.

Saham BBRI memimpin daftar net sell atau jual bersih investor asing senilai Rp20,5 miliar hingga pukul 09:35 WIB. Tidak sendirian, BBRI bersama tiga emiten big caps lainnya yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), yang masing-masing mencetak net sell masing-masing Rp17,7 miliar, Rp6,8 miliar, dan Rp3,7 miliar.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menilai pergerakan indeks pada pembukaan perdagangan, Senin (30/3/2020), diwarnai aksi profit taking investor asing. Selain itu, kondisi global yang masih belum stabil membuat indeks langsung menurun tajam.

“Terlebih Dow Jones juga mengalami penurunan lebih dari 900 poin dan Dow Jones Futures pada pagi ini juga masih di zona negatif,” jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (30/3/2020).

Dia mengatakan efek kondisi itu akan membuat pasar bergerak zig-zag. Saat ini, sedang terjadi pertarungan antara pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia yang menggengelontorkan stimulus secara masif melawan dampak dari pandemik COVID-19.

“[Pertarungan antara] stimulus secara masif yang efeknya akan mengangkat indeks dengan efek dari pandemik COVID-19 yang menurunkan indeks,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper