Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab IHSG Sesi I Fluktuatif dan Saham BBCA Masih Diburu

IHSG melemah 0,95 persen atau 38,034 poin pada sesi pertama perdagangan, Selasa (24/3/2020).
Pengunjung menggunakan ponsel saat berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel saat berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com,JAKARTA— Tarik menarik stimulus yang terjadi di Amerika Serikat dinilai membuat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada sesi I perdagangan Selasa (24/3/2020).

IHSG melemah 0,95 persen atau 38,034 poin pada sesi pertama perdagangan, Selasa (24/3/2020). Awalnya, indeks sempat bergerak meyakinkan dengan menguat menguat 111,250 poin atau 2,78 persen ke level 4.100,758 hingga pukul 09:37 WIB.

Namun, memasuki pukul 11:00 WIB, pergerakan mulai turun dan melewati level 4.000. Sebanyak 211 saham memerah dan 147 mencatatkan penguatan harga hingga penutupan sesi pertama.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menjelaskan bahwa pasar Eropa dan Amerika Serikat (AS) semalam melemah. Namun, terdapat sentimen positif dari kebijakan Federal Reserve atau The Fed yang mengeluarkan stimulus unlimited.

Kebijakan The Fed itu membuat pasar Asia bergerak positif. Kendati demikian, sentimen negatif datang dari Kongres AS yang menolak stimulus fiskal senilai Rp1 triliun.

“Ini yang membuat indeks naik turun pagi ini,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (24/3/2020).

Dari dalam negeri, Hans menyebut tidak banyak faktor yang berpengaruh. Pasalnya, pelaku pasar masih khawatir dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Investor melakukan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp383,45 miliar hingga akhir sesi pertama, Selasa (24/3/2020).

Saham-saham yang dilego asing atau mencetak net sell antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) senilai Rp190,6 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) senilai Rp117,8 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) senilai Rp60,3 miliar.


SAHAM BBCA

Sebaliknya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memimpin daftar paling diburu asing hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (24/3/2020). Emiten entitas Grup Djarum itu mencetak aksi beli bersih atau net buy senilai Rp174,4 miliar.

Saham BBCA mampu menguat 6,66 persen atau Rp1.475 ke level Rp23.625. Posisi itu berbanding terbalik dengan perbankan besar lainnya yang justru mengalami koreksi.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan saham BBCA lebih dipercaya pasar karena pertumbuhan bisnis yang stabil. Selain itu, perseroan memang merupakan salah satu favorit pelaku pasar.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menyampaikan penguatan IHSG telah mendapatkan efek domino ekonomi yang positif dari penguatan bursa di regional Asia, serta penguatan beberapa indeks berjangka.

Penguatan tersebut dipengaruhi oleh katalis positif dari menguatnya harga minyak dunia, akibat potensi kerjasama antara AS dengan Arab Saudi dalam rangka menstabilkan harga minyak dunia.

Di sisi lain, para pelaku pasar mengapresiasi pidato Trump yang berkomitmen untuk mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus untuk menghadapi efek negatif penyebaran Covid-19 di sektor pasar finansial.

Sementara itu, bursa Asia cenderung mengalami penguatan pada perdagangan siang ini. Indeks Topix meningkat 2,13 persen, Nikkei 225 naik 5,7 persen, Indeks Hang Seng meningkat 3,53 persen, CSI 300 Indeks naik 1 persen. Namun, MSCI Asia Pasifik terkoreksi 3,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper