Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Jual Saham Jumbo Bikin IHSG Istirahat 30 Menit

Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali tersungkur 5,01 persen atau 217,027 poin pada, Kamis (19/3/2020) pukul 09:37 waktu JATS. Kondisi itu membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan atau trading halt hingga pukul 10:07 WIB.
Pengunjung melintas di dekat papan elektornik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (17/3/2020). Pada perdagangan Selasa (17/3), IHSG tertekan di zona merah dan sempat mengalami trading halt menjelang akhir perdagangan. Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 4,99 persen atau 233,91 poin ke level 4456,75. Ini merupakan level terendah IHSG sejak Januari 2016. Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di dekat papan elektornik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (17/3/2020). Pada perdagangan Selasa (17/3), IHSG tertekan di zona merah dan sempat mengalami trading halt menjelang akhir perdagangan. Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 4,99 persen atau 233,91 poin ke level 4456,75. Ini merupakan level terendah IHSG sejak Januari 2016. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com,JAKARTA— Aksi jual investor asing terhadap saham-saham berkapitalisasi besar membuat perdagangan saham di pasar modal Indonesia harus kembali dibekukan sementara selama 30 menit pada, Kamis (19/3/2020).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali tersungkur 5,01 persen atau 217,027 poin pada, Kamis (19/3/2020) pukul 09:37 waktu JATS. Kondisi itu membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan atau trading halt hingga pukul 10:07 WIB.

Trading halt ini sudah terjadi sebanyak 4 kali kurang dari dua pekan terakhir. Terakhir, penghentian sementara perdagangan harus dilakukan juga pada 17 Maret 2020 Pukul 15:02.

Berdasarkan pantauan Bisnis.com, saham-saham berkapitalisasi jumbo masih mengalami aksi jual dari investor asing pada Kamis (19/3/2020). Kondisi itu membuat laju IHSG semakin tertekan.

Sampai dengan penutupan sementara 09:37 WIB, saham PT Bank Centra Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) masuk ke dalam 10 besar penekan utama laju indeks karena koreksi saham yang dialami.

Emiten berkapitalisasi jumbo itu juga kompak mencetak jual bersih investor asing atau net sell hingga perdagangan dilanjutkan kembali pukul 10:38 WIB dengan masing-masing BBCA Rp235,2 miliar, BMRI Rp79,4 miliar, ASII Rp14,2 miliar, ICBP Rp2,5 miliar, HMSP Rp1,1 miliar, dan TLKM Rp23,9 miliar.

Sebelumnya, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan saat ini investor asing masih terus menjual saham-saham di Indonesia. Kondisi itu disebabkan ketidakpastian oleh pandemik Covid-19.

“Saat ini pasar masih belum dapat melihat titik terang dari pandemik ini hal ini yg menyebabkan belum redanya sell off yang dilakukan,” ujarnya.

Kendati demikian, Frankie menyebut aksi sell off membuat banyak harga saham mengalami penurunan, tidak terkecuali jajaran big caps. Dengan demikian, terdapat sejumlah emiten berkapitalisasi jumbo yang menurutnya kini memiliki valuasi menarik.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan suspensi perdagangan saham (trading halt) pada Kamis (12/3/2020) pukul 15.33 WIB.

Selanjutnya pada, Jumat (13/3/2020) IHSG tersungkur 5,01 persen atau 245,17 poin ke level 4.650,58 pada pukul 09:15:33 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).

Kemudian, pada pekan ini tepatnya Selasa (17/3/2020), pukul 15:02 waktu JATS, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus dihentikan selama 30 menit IHSG terkoreksi 5 persen atau 234,558 poin ke level 4.456,099.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper