Bisnis.com, JAKARTA – Pada penutupan perdagangan Kamis (12/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,01 persen ke level level 4.895,75.
Perdagangan hari ini diwarnai dengan penyetopan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada pukul 15.33 WIB. Saat itu, IHSG terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748.
Dalam siaran resmi, Sekretaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan bahwa pada hari ini, Kamis, 12 Maret 2020 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada pukul 15.33 waktu JATS.
Hal itu dipicu penurunan IHSG mencapai 5,01 persen. Pembekuan perdagangan dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
"Perdagangan akan dilanjutkan pada sesi post trading pukul 16.05 – 16.15 waktu JATS," paparnya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memerintahkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan penyetopan sementara perdagangan selama 30 menit atau trading halt jika IHSG anjlok 5 persen. Kebijakan ini berlaku sejak Rabu (11/3/2020).
Tercatat ada 14 saham yang menurun lebih dari 10 persen, sehingga menjadi penekan laju IHSG. Saham WIKA merosot paling besar, yakni 18,21 persen menuju Rp1.145.
Selanjutnya, saham WSKT merosot 16,23 persen menjadi Rp645. Saham ERAA terkoreksi 14,86 persen menuju Rp1.260. Saham ADRO merosot 13,99 persen ke level Rp830, dan saham PTPP turun 12,78 persen ke posisi Rp785.
14 Saham yang Anjlok Melebihi 10 Persen Pada Perdagangan Kamis (12/3)
Saham | Harga | % |
WIKA | 1.145 | -18,21 |
WSKT | 645 | -16,23 |
ERAA | 1.260 | -14,86 |
ADRO | 830 | -13,99 |
PTPP | 785 | -12,78 |
BBTN | 1.305 | -12,42 |
JPFA | 1.200 | -12,09 |
LPPF | 2.270 | -12,02 |
SMGR | 8.025 | -11,57 |
INCO | 1.930 | -11,47 |
BRPT | 700 | -10,83 |
PGAS | 1.005 | -10,67 |
JSMR | 3.900 | -10,34 |
INTP | 1.2050 | -10,07 |
Sumber: Bloomberg
Sebetulnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan sistem auto rejection bawah (ARB) sebesar 10 persen mulai Selasa (10/3/2020). Dalam kebijakan itu, harga saham hanya bisa turun maksimal 10 persen dalam satu hari.
Saat dikonfirmasi, Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengatakan penghitungan ARB 10 persen dihitung dari saat waktu market buka.
“Jadi, kalau saham-saham yang ikutan di pre-opening, yaitu saham-saham LQ45, ada yang bisa turun lebih banyak,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (12/3/2020).
Menurutnya, harga saham bisa turun lebih banyak karena harga dihitung dari saat pembukaan pasar, bukan berdasarkan harga penutupan kemarin. Adapun, saham yang dapat diperdagangkan saat pre-opening adalah saham anggota Indeks LQ45.
TUTUP LEBIH CEPAT
Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo saat dikonfirmasi menyampaikan penutupan perdagangan BEI lebih cepat karena adanya suspensi perdagagan pada pukul 15.33 WIB.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fakhri Hilmi menuturkan dengan adanya penurunan IHSG sebesar 5 persen pada pukul 15.33 WIB, maka secara otomatis perdagangan hari ini selesai lebih awal.
"Jadi sekarang itu di 4.895, turun 5 persen sebenarnya halt-nya setengah jam. Tadi halt di 15.33 jadi secara technically selesai hari ini, besok kembali dibuka," ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia Octavianus Budiyanto mengatakan hari ini tidak ada transaksasi pra-closing. Artinya, harga penutupan merupakan harga terakhir atau saat pukul 15:33 WIB.
“Koreksi IHSG masih karena masalah isu corona,” imbuhnya.