Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyebutkan rencana divestasi jalan tol pada tahun ini tidak akan banyak terganggu oleh turbulensi ekonomi yang dipicu berbagai faktor eksternal dan internal.
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan perseroan tidak tergesa-gesa untuk melakukan divestasi. Dengan demikian, gonjang-ganjing kondisi ekonomi tidak akan banyak memengaruhi rencana tersebut.
“Karena kami tidak buru-buru, berarti belum ada pengaruhnya,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (11/3/2020).
Selain itu, dia menilai kondisi ekonomi saat ini tidak terlalu berdampak terhadap bisnis perseroan. Pasalnya, bisnis jalan tol merupakan bisnis jangka panjang yang relatif lebih kuat menghadapi persoalan ekonomi dalam jangka pendek.
“Bisnis jalan tol bersifat jangka panjang dan lebih solid dalam menghadapi berbagai isu kondisi ekonomi, sehingga kami optimistis kondisi [kami] tetap baik,” katanya.
Perseroan sejauh ini belum menyampaikan rencana khusus terkait divestasi ruas-ruas jalan tol dalam waktu dekat. Kalaupun akan melakukan divestasi, perseroan akan tetap mempertahankan porsi kepemilikan mayoritas di ruas-ruas tersebut, minimum 51 persen.
Baca Juga
Selain opsi divestasi, perseroan juga mengkaji rencana melepas tol Trans Jawa melalui mekanisme penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Namun, rencana ini baru akan dilakukan perseroan paling cepat pada tahun depan.
Saat ini, emiten berkode JSMR tersebut memiliki 12 ruang ruas jalan tol yang sudah beroperasi, dengan tiga di antaranya baru beroperasi sebagian. Dari 12 ruas tersebut, perseroan masih tercatat sebagai pemilik mayoritas di delapan ruas jalan tol.