Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Menguat, Rupiah Melorot Lagi setelah Dibuka Terapresiasi Tipis

Setelah dibuka terapresiasi tipis, nilai tukar rupiah tergelincir dan melanjutkan pelemahannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (10/3/2020).
Petugas teller menata uang rupiah di salah satu cabang Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas teller menata uang rupiah di salah satu cabang Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah dibuka terapresiasi tipis, nilai tukar rupiah tergelincir dan melanjutkan pelemahannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (10/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah bergerak menyentuh level Rp14.406 per dolar AS dengan depresiasi 13 poin atau 0,09 persen pada pukul 08.37 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (9/3/2020), kurs rupiah berakhir di level Rp14.393 per dolar AS dengan pelemahan tajam 150 poin atau 1,05 persen, pelemahan hari ketiga berturut-turut sejak perdagangan 5 Maret.

Sebelum melanjutkan pelemahannya, nilai tukar rupiah di pasar spot sempat rebound ke zona hijau dengan dibuka terapresiasi tipis 3 poin atau 0,02 persen di level Rp14.390 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak fluktuatif di level 14.390 – 14.406.

Nilai tukar rupiah bergerak menuju pelemahan hari keempat di tengah aksi penghindaran risiko oleh investor akibat wabah penyakit virus corona (Covid-19) dan perang harga minyak.

Hingga Selasa (10/3) pagi WIB, jumlah korban jiwa virus corona (Covid-19) di seluruh dunia mencapai total 4.009 jiwa, seperti dikutip dari worldometers.

Secara jumlah kasus, China mencatat angka terbesar dengan 80.703 kasus, disusul Italia dengan total kasus infeksi mencapai 7.375, Korea Selatan sebanyak 7.313 kasus, dan Iran yang mencatat 6.566 kasus.

Virus ini juga telah meluas ke banyak negara lain di dunia. Di Indonesia, pada Senin (9/3) pemerintah mengumumkan 13 pasien baru, setelah sebelumnya diumumkan 6 pasien positif Corona, sehingga total pasien di Tanah Air mencapai 19 orang.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Suabi mengatakan rupiah masih akan menunjukkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini.

Pemerintah dan Bank Indonesia, papar Ibrahim, mengakui bahwa kondisi ekonomi global mengalami ketidakpastian akibat perang dagang yang belum usai, virus corona, ditambah lagi dengan perang tarif antara negara OPEC dan Non OPEC.

Hal itu memunculkan ketidakstabilan pada ketahanan ekonomi dalam negeri sehingga berdampak negatif terhadap mata uang.

"Rupiah hari ini masih akan melemah ke level Rp14.320 sampai dengan Rp14.410," tulis Ibrahim dalam siaran resmi Senin (10/3/2020).

Sementara itu, ,ata uang lainnya di Asia cenderung bergerak variatif, dengan won Korea Selatan mampu terapresiasi 0,55 persen terhadap dolar AS dan nilai tukar yen Jepang tampak melemah tajam 1,14 persen pukul 08.39 WIB.

Di sisi lain, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, rebound dan menanjak 0,67 persen atau 0,636 poin ke level 95,531, setelah berakhir di level 94,895 dengan koreksi 1,10 persen pada Senin (9/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper