Bisnis.com, JAKARTA - PT Danareksa Investment Management (DIM) menargetkan penambahan 10.000 nasabah baru hingga akhir 2020 sebagai bagian dari upaya menggenjot segmen ritel.
Managing Director Danareksa Investment Management Upik Susiyawati mengatakan hingga akhir 2019, perseroan memiliki 80.000 nasabah ritel sehingga target penambahan nasabah baru diharapkan bisa menggenapkan jumlah nasabah ritel perseroan menjadi 90.000 di penghujung tahun tikus logam.
Upik menuturkan, perseroan akan menggenjot agen penjualan dan bekerja sama dengan mitra untuk menggaet nasabah baru. Mitra-mitra yang digandeng perseroan terdiri dari 14 bank distribusi, 13 perusahaan teknologi finansial, dan 4 perusahaan sekuritas.
Di samping itu, Danareksa Investment Management juga membuat aplikasi ponsel sendiri yang bernama “InvestASIK” untuk memudahkan nasabahnya bertransaksi.
Dia optimis target yang diusung perseroan bisa tercapai karena hingga Februari 2020 sudah terjaring 1.200 nasabah baru atau 12 persen dari target setahun penuh.
“Dari fintech itu [ada penambahan nasabah baru] 1.000,” katanya saat bertemu awak media di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Baca Juga
Upik mengungkapkan, Danareksa Investment Management juga melakukan jemput bola ke perguruan tinggi untuk memberikan edukasi serta membuatkan program khusus bagi mahasiswa. Ada pula beragam program seperti IbadahAsik, LiburanAsik, dan PensiunAsik.
Presiden Direktur Danareksa Investment Management Marsangap P. Tamba menambahkan pihaknya memang ingin mulai memperbesar porsi nasabah ritel. Saat ini porsi nasabah ritel masih berkisar 15 persen dari total nasabah dan sisanya institusi.
“Karena dari awal dibentuk kan memang tujuannya memberikan akses masyarakat ke pasar modal, lewat dana reksa,” kata dia.
Adapun, Danareksa menargetkan nilai aktiva bersih (NAB) setidaknya tumbuh 10 persen dibandingkan NAB mereka tahun lalu yang mencapai Rp34 triliun. Pertumbuhan ini salah satunya ditopang oleh rencana penerbitan produk alternatif seperti RDPT dan Dinfra.