Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik,  Kinerja Hartadinata Abadi (HRTA) Bakal Moncer

Meski harga emas mengalami tren kenaikan, antusiasme masyarakat terhadap produk logam mulia dan perhiasan emas tidak surut.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk  Sandra Sunanto memberikan penjelasan pada paparan publik, di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto memberikan penjelasan pada paparan publik, di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas yang terus berkilau hingga awal Maret 2020 berpotensi membuat kinerja produsen dan penyedia perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. makin mengkilap.

Chief Financial Officer Hartadinata Abadi Deny Ong optimistis kinerja keuangan perseroan pada kuartal pertama tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu seiring dengan kenaikan harga emas yang cukup tinggi.

Dia menambahkan, penurunan permintaan sebagai imbas dari kenaikan harga emas tidak berdampak signifikan. Hal ini tercermin dari antusiasme konsumen terhadap peluncuran koleksi perhiasan terbaru perseroan. Untuk diketahui, perseroan baru merilis koleksi perhiasan baru bertajuk Journey of Love dan logam mulia Hartadinata dengan ukuran yang lebih kecil.

“Ada perlambatan permintaan mungkin sekitar 5 persen, tetapi karena kenaikan harganya hingga 10 persen itu juga dapat menutupi penurunan permintaan sehingga  kinerja keuangan masih akan cukup baik,” ujar Deny kepada Bisnis di Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Adapun, pada perdagangan Sabtu (7/3/2020), harga emas batangan Antam naik Rp5.000 per gram dari perdagangan sebelumnya menjadi Rp842.000 per gram, level tertinggi emas sepanjang sejarah. Dalam tahun berjalan, batangan Antam untuk pecahan 1 gram itu telah bergerak menguat hingga 9,5 persen.

Kendati demikian, emiten berkode saham HRTA itu menargetkan volume penjualan yang tidak jauh berbeda dengan target penjualan 2019, yaitu sedikit di atas 9 ton emas perhiasan. Adapun, sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil membukukan penjualan perhiasan sesuai target sebesar 9 ton dengan nilai Rp3,2 triliun.

Sementara itu, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp20 miliar hingga Rp25 miliar pada tahun ini untuk produksi dan menyiapkan investasi sekitar Rp3 miliar hingga Rp5 miliar untuk cadangan persediaan emas di gerai baru.

HRTA menargetkan akan membuka 100 gerai perhiasan baru pada 2021. Adapun, hingga saat ini perseroan telah membangun sebanyak 55 gerai perhiasan yang tersebar di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper