Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komite OPEC+ Rekomendasikan Pangkas Suplai, Harga Minyak AS Naik

Harga minyak mentah di AS mampu terus naik setelah komite OPEC+ merekomendasikan pemangkasan suplai yang lebih besar guna mengimbangi tekanan permintaan akibat wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Anjungan lepas pantai./Bloomberg
Anjungan lepas pantai./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah di AS mampu terus naik setelah komite OPEC+ merekomendasikan pemangkasan suplai yang lebih besar guna mengimbangi tekanan permintaan akibat wabah penyakit virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April 2020 diperdagangkan di level US$47,19 per barel pada pukul 4.37 sore di New York Mercantile Exchange setelah menutup perdagangan Selasa (3/3/2020) di posisi 47,18.

Meski demikian, harga minyak Brent untuk kontrak Mei 2020 berakhir turun tipis 4 sen di level US$51,86 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Menjelang pertemuan OPEC yang dijadwalkan berlangsung pekan ini, Komite Teknis Gabungan (Joint Technical Committee) kartel minyak itu merekomendasikan pengurangan produksi sebesar 600.000 hingga 1 juta barel per hari.

Rekomendasi ini membantu melindungi minyak dari penurunan pasar yang lebih luas, menyusul pemangkasan darurat suku bunga acuan sebesar 50 basis poin oleh Federal Reserve AS pada Selasa (3/3/2020).

"Stimulus itu menggembirakan tetapi tidak memengaruhi waktu untuk pemulihan virus corona dan dampaknya terhadap permintaan minyak," ujar Stewart Glickman, seorang analis di CFRA Research.

Oleh banyak investor, langkah pemangkasan itu dikhawatirkan tidak akan cukup untuk mengimbangi dampak ekonomi dari virus mematikan tersebut.

“Reli hari ini adalah tentang OPEC. Sepertinya mereka akan melakukan pengurangan [produksi minyak] yang substansial dan itu bisa membawa pasar minyak lebih dekat ke keseimbangan,” tutur Andrew Lebow, senior partner di Commodity Research Group.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan aliansinya (OPEC+) akan mengadakan pertemuan pada 5-6 Maret guna membahas langkah-langkah untuk menopang penurunan harga minyak dalam menghadapi penyebaran virus corona.

Permintaan minyak global diperkirakan akan terpukul keras seiring dengan meluasnya virus ini. Morgan Stanley memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan untuk 2020 menjadi 500.000 barel per hari.

Sementara itu, Goldman Sachs melihat permintaan minyak global menyusut sebesar 150.000 barel per hari, tingkat pertumbuhan tahunan terendah sejak krisis finansial 2008/2009.

Di sisi lain, harga minyak mentah Amerika Utara sedikit berubah setelah sebuah laporan industri menunjukkan peningkatan stok minyak mentah AS pekan lalu.

Menurut sumber terkait, American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak AS bertambah 1,69 juta barel. Adapun pasokan minyak distilasi dikabarkan turun 1,73 juta barel dan stok bensin turun 3,89 juta.

Pergerakan minyak mentah WTI kontrak April 2020

Tanggal

Harga (US$/barel)

Perubahan

3/3/2020

47,18

+0,43 poin

2/3/2020

46,75

+1,99 poin

28/2/2020

44,76

-2,33 poin

Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Mei 2020

Tanggal

Harga (US$/barel)

Perubahan

3/3/2020

51,86

-0,04 poin

2/3/2020

51,90

+2,23 poin

28/2/2020

49,67

-2,06 poin

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper