Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dow Jones Melemah, Nasdaq Bertahan Positif

Pada perdagangan Rabu (26/2/2020), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,46 persen atau 123,77 poin ke level 26.957,59, setelah sempat menguat hingga level 25.542,78.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham AS mencatat penurunan beruntun terpanjand sejak Agustus karena investor melewati rentetan laporan tentang wabah virus corona yang meluas.

Pada perdagangan Rabu (26/2/2020), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,46 persen atau 123,77 poin ke level 26.957,59, setelah sempat menguat hingga level 25.542,78.

Saham Walt Disney Co. menjadi penekan utama pergerakan indeks dengan ditutup melemah 3,77 persen. Sementara itu, saham Chevron Corp dan Exxon Mobil Corp turun masing-masing 2,65 persen dan 2,20 persen.

Sementara itu, indeks Standard & Poor 500 ditutup melemah 0,38 persen atau 11,82 poin ke level 3.116,39, di sisi lain, indeks Nasdaq Composite dituutp menguat 15,16 poin atau 0,17 persen ke level 8.980,78.

"Tidak ada yang tahu kedalaman dan durasi dampak negatif virus corona pada ekonomi global dan pendapatan perusahaan," kata Alec Young, direktur pelaksana penelitian pasar global di FTSE Russell, seperti dikutip Bloomberg.

Presiden Donald Trump dan pejabat kesehatan federal berencana untuk memberi pengarahan kepada publik AS pada Rabu tentang upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Para pejabat kesehatan di wilayah Nassau di Long Island New York memantau 83 orang yang telah mengunjungi daratan China atau mungkin telah melakukan kontak dengan virus.

Diageo Plc dan Danone SA mengatakan bahwa wabah akan menekan penjualan di China. Kasus-kasus pertama di Yunani dan di Amerika Selatan muncul, sementara Spanyol menutup akses sebuah hotel resor tepi laut dan menahan 1.000 tamu dan pekerja di dalamnya.

Aset berisiko sedang berjuang untuk pulih ketika kasus-kasus Covid-19 terus naik di luar China. Kasus-kasus Korea Selatan melonjak hingga lebih dari 1.200 kasus dari hanya 51 kasus pekan lalu. Di Italia, korban jiwa mencapai 11 orang dengan total jumlah kasus menyentuh 470.

Pelaku pasar mungkin akan mencari tanda-tanda akomodasi kebijakan lebih lanjut setelah Federal Reserve mengatakan mereka memantau dengan seksama penyebaran virus corona, meskipun masih terlalu dini untuk mengatakan apakah itu akan mengubah prospek kebijakan.

"Orang-orang mengambil langkah mundur dan meninjau data serta melihat seberapa besar dampak dari virus corona ini," kata Michael Reynolds, pejabat strategi investasi di Glenmede Trust Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper