Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan Selasa (25/2/2020), karena wabah virus Corona belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Setelah sempat rebound di awal perdagangan, indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 1,76 persen atau 7,26 poin ke level 404,60. Itu terjadi setelah kasus virus Corona melonjak di Italia dan Iran.
Pada perdagangan Senin, indeks Stoxx membukukan koreksi paling tajam sejak pemilu Brexit pada Juni 2016 dengan ditutup anjlok 3,8 persen. Pelemahan pada Senin juga menghapus kenaikan indeks Stoxx 600 sejak awal tahun ini.
Penyebaran virus di luar China ke negara-negara seperti Korea Selatan memicu kekhawatiran bahwa epidemi ini mungkin memiliki dampak jangka panjang pada pertumbuhan global daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Bahaya (virus Corona) terhadap ekonomi riil saat ini terlihat jelas," kata Carsten Mumm, kepala ekonom di Donner & Reuschel, seperti dikutip Bloomberg.
Hingga Selasa (25/2), jumlah kasus terinfeksi virus corona (Covid-19) telah mencapai lebih dari 80.000 di seluruh dunia, dengan jumlah kasus di Korea Selatan meningkat menjadi lebih dari 977 orang.
Baca Juga
Di Italia, jumlah kasus yang dikonfirmasi melonjak menjadi 322 orang dengan jumlah korban meninggal mencapai 11 orang. Sementara itu, jumlah kasus di Iran mencapai 95 orang.
Meski menyebut kasus-kasus baru tersebut 'sangat memprihatinkan', Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tak lagi menyebut wabah virus Corona sebagai pandemi.
Jumlah lonjakan kasus di Italai membuat indeks FTSE MIB Italia melemah hingga 1,44 persen, dengan saham Banco BPM anjlok 4,05 persen dan saham emiten biotek DiaSorin merosot 3,89 persen.