Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dubes RI di Myanmar Ditunjuk Jadi Komisaris Baru Tiga Pilar Sejahtera (AISA)

Penunjukkan direksi dan komisaris yang baru diharapkan bisa memperbaiki kinerja perseroan yang tengah didera kerugian.
Manajemen Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) memaparkan hasil RUPS yang digelar di Jakarta, Rabu (26/2/2020). Dari Kiri ke Kanan : Direktur Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk., Charlie Dhungga, Direktur Utama AISA Lim Aun Seng, Komisaris Utama AISA Hengky Koestanto, dan Corporate Secretary AISA Michael Hadylaya./Ria Theresia Situmorang
Manajemen Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) memaparkan hasil RUPS yang digelar di Jakarta, Rabu (26/2/2020). Dari Kiri ke Kanan : Direktur Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk., Charlie Dhungga, Direktur Utama AISA Lim Aun Seng, Komisaris Utama AISA Hengky Koestanto, dan Corporate Secretary AISA Michael Hadylaya./Ria Theresia Situmorang

Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) menunjuk komisaris dan direksi yang baru, salah satunya Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi. Kepala Bareskrim Polri (2009-2011) ditunjuk sebagai salah satu komisaris perseroan.

RUPS yang digelar hari ini, Rabu (26/2/2020) juga mengangkat direktur utama yang baru, yaitu Lim Aun Seng. Lim merupakan mantan Direktur Utama PT FKS Multiagro Tbk. (FISH). Perusahaan ini digadang-gadang bakal menjadi investor baru AISA lewat private placement.  Hengky Koestanto yang sebelumnya menjabat Direktur Utama AISA, diangkat menjadi komisaris utama.

Sekretaris Perusahaan AISA Michael H. Hadylaya mengatakan RUPS juga menyetujui laporan keuangan 2017 dan laporan tahunan 2018. "Semua sudah selesai dan semua setuju meratifikasi baik laporan keuangan 2017 yang restated (disajikan ulang) dan laporan keuangan 2018, terlepas dari apapun opini yang kita terima,” jelas Michael kepada Bisnis, setelah RUPS berlangsung pada Rabu (26/2/2020).

Untuk diketahui, auditor tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan AISA tersebut. Manajemen AISA menyebut, opini disclaimer terjadi karena perseroan tidak mengkonsolidasi entitas PT Dunia Pangan karena perseroan tidak memiliki kewenangan, kapasitas, otoritas.

Di samping itu auditor juga tidak memiliki akses untuk melakukan prosedur audit atas akun-akun signifikan seperti PT Poly Meditra Indonesia dan PT Surya Cakra Sejahtera. Auditor juga mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha.

Michael menuturkan, selain persetujuan laporan keuangan, pemegang saham menyetujui penunjukan kantor akuntan publik diserahkan kepada Dewan Komisaris. Pemegang saham lalu memberikan mandat dan wewenang kepada Direksi maupun Dewan Komisaris melakukan langkah-langkah hukum baik perdata maupun pidana terkait dengan kerugian perseroan.

“Mengingat kompleksitas kita saat ini, diperlukan tenaga baru yang profesional, punya kapabilitas kompetensi. Ke depan, 8 orang ini diharapkan bisa mengantarkan perseroan ke dalam tahapan lebih baik,” jelas Michael.


Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi AISA :

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Hengky Koestanto
Komisaris Independen : R. Benny Wachjudi
Komisaris Independen : Ito Sumardi D.S.
Komisaris : Jaka Prasetya


Direksi
Direktur Utama : Lim Aun Seng
Direktur : Charlie Dhungga
Direktur : Ernest Alto
Direktur : Nanang Rismadi

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper