Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Hong Kong mengakhiri pergerakannya merosot lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Jumat (21/2/2020), di tengah kekhawatiran investor soal meningkatnya jumlah kasus terinfeksi virus corona (Covid-19) di luar China.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham acuan Hong Kong Hang Seng ditutup di level 27.308,81 dengan turun tajam 1,09 persen atau 300,35 poin dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (20/2/2020), Hang Seng berakhir di level 27.609,16 dengan koreksi 0,17 persen atau 46,65 poin. Level penutupan yang dibukukan pada Jumat (21/2) adalah yang terendah sejak 10 Februari.
Dari 50 saham yang diperdagangkan pada Hang Seng, sebanyak 48 saham melemah, 1 saham naik, dan 1 saham lainnya stagnan. Seluruh sektor pun turun, dipimpin saham industri dan perdagangan.
Saham Tencent Holdings Ltd. yang anjlok 2,2 persen menjadi penekan terbesar terhadap pelemahan Hang Seng. Adapun saham Sands China Ltd. mencatat penurunan terbesar yakni 3,4 persen.
Meningkatnya jumlah kasus terinfeksi virus corona disertai angka kematian di luar China menambah keresahan investor sekaligus menggerus harapan atas dampak ekonomi jangka pendek.
Baca Juga
Pada Kamis (20/20), perusahaan pengiriman peti kemas terbesar dunia A.P. Moller-Maersk A/S mengatakan tahun 2020 akan dirusak oleh "ketidakpastian yang besar” karena dampak wabah virus corona terhadap perdagangan global, seperti dikutip Bloomberg.
Kemudian operator kapal Maersk dan Air France-KLM memperingatkan bahwa kinerja laba perusahaan dapat tertekan oleh epidemi corona.
Sementara itu, Hong Kong mengonfirmasikan kasus pertama infeksi virus corona terhadap anggota kepolisian. Satu polisi Hong Kong dipastikan tertular virus mematikan tersebut, menurut otoritas setempat.
Perkembangan ini menjadikannya orang ke-69 di Hong Kong yang terinfeksi virus corona hingga Kamis (20/2/2020). Puluhan polisi telah dikarantina di tengah kekhawatiran bahwa virus itu menjalar di kalangan personel kepolisian.
“Kepolisian sangat prihatin tentang insiden itu dan akan bekerja sama dengan Departemen Kesehatan untuk melakukan pelacakan patologis, termasuk memberikan catatan kerja petugas dan lembar tugas,” terang pihak kepolisian dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Hong Kong Free Press.
Polisi yang terinfeksi itu dikatakan tidak memiliki sejarah perjalanan selama 14 hari terakhir dan utamanya bekerja di daerah Chai Wan, North Point, dan Aberdeen selama masa inkubasi.