Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Beraksi Topang Pertumbuhan, Pasar Saham Global Menguat

Pasar saham global kompak menguat pada perdagangan sore ini, Rabu (19/2/2020), didorong tanda-tanda bahwa China mungkin merencanakan langkah lebih lanjut untuk mendukung perekonomiannya dari dampak virus corona.
Ilustrasi. Bursa saham China./ Qilai Shen- Bloomberg
Ilustrasi. Bursa saham China./ Qilai Shen- Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham global kompak menguat pada perdagangan sore ini, Rabu (19/2/2020), didorong tanda-tanda bahwa China mungkin merencanakan langkah lebih lanjut untuk mendukung perekonomiannya dari dampak virus corona baru (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 menanjak 0,3 persen dan indeks futures S&P 500 naik 0,2 persen pada pukul 8.09 pagi waktu London (pukul 15.09 WIB).

Pada saat yang sama, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3 persen dan indeks MSCI Emerging Market menguat 0,5 persen. Indeks saham di Tokyo, Hong Kong, dan Sydney pun menguat, meskipun indeks Shanghai China tergelincir ke zona merah.

Bloomberg melaporkan soal langkah-langkah terbaru China untuk menopang pertumbuhan termasuk kemungkinan bail-out untuk sejumlah maskapai penerbangan.

Pada umumnya, investor relatif tetap percaya diri dalam kemampuan para pembuat kebijakan untuk menahan dampak dari virus corona (Covid-19) yang mematikan, setelah peringatan perlambatan penjualan oleh Apple sempat menyulut kekkhawatiran pasar awal pekan ini.

Industri penerbangan telah sangat terpukul oleh epidemi ini, dengan maskapai-maskapai global menghentikan sekitar 80 persen dari penerbangan mereka ke China.

Dalam perkembangan terbaru tentang virus itu, provinsi Hubei, pusat penyebaran virus corona, melaporkan 132 kematian lebih lanjut pada 18 Februari, menjadikan jumlah korban jiwa di China daratan menjadi lebih dari 2.000 orang. Meski demikian, Hubei terus melaporkan jumlah kasus baru yang lebih rendah setiap harinya.

“Penting untuk mengontekstualisasikan dampak virus, kami tidak memperkirakan penurunan yang permanen dalam pertumbuhan global,” ujar Anne Anderson, head of fixed income di UBS Asset Management, seperti dilansir Bloomberg.

“Kombinasi fiskal-moneter dan keyakinan bahwa kita akan melalui ini [wabah virus corona] selama beberapa bulan mendatang berarti kita masih pada pijakan yang mantap,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper