Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Sukuk : Tenor Jangka Pendek Diramal Jadi Rebutan Investor  

Sukuk dengan tenor jangka pendek diperkirakan akan mengalami kelebihan permintaan karena investor mengincar pengembalian investasi dalam waktu cepat.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman (kiri) dan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah (kanan), menggandeng Youtuber dengan subscriber terbesar di Asia Tenggara, Atta Halilintar (tengah) untuk mempromosikan instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003  yang mulai dipasarkan pada Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman (kiri) dan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah (kanan), menggandeng Youtuber dengan subscriber terbesar di Asia Tenggara, Atta Halilintar (tengah) untuk mempromosikan instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003 yang mulai dipasarkan pada Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan sukuk bertenor pendek diperkirakan akan mengalir deras pada lelang surat berharga syariah negara (SBSN), pekan depan. 

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Fikri C. Permana memperkirakan permintaan terhadap SBSN akan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed. Dia menerangkan, risiko investasi yang rendah dan imbal hasil menarik pada instrumen sukuk dinilai menjadi alasan investor memburu seri sukuk yang dilelang pemerintah. 

“Kami perkirakan akan terjadi oversubscribed hingga empat kali lipat,” ujar Fikri kepada Bisnis.com, Kamis (6/2/2020).

Menurut Fikri, sukuk dengan tenor pendek, yaitu seri SPN-S 12082020 akan diminati para investor. Dia beralasan, sebagian besar investor domestik memburu surat utang jangka pendek karena mencari return dalam waktu cepat.  Seri tersebut juga diprediksi akan menjadi jenis sukuk yang paling banyak dimenangkan pemerintah. 

Selain itu, Fikri juga memperkirakan sukuk dengan tenor jangka menengah seperti PBS026 akan banyak dicari. Dia berpendapat, jangka waktu jatuh tempo dan imbal hasil yang diberikan dari seri PBS026 lebih tinggi dibandingkan dengan seri lain yang dilelang seperti PBS002 atau PBS005.

Berdasarkan masa jatuh tempo, Seri PBS002 terbilang tanggung. Selain itu, yield yang ditawarkan pemerintah kemungkinan tidak akan berbeda jauh dengan SPN-S 12082020. “Seri PBS005 tenornya terlalu lama. Investor sukuk kebanyakan berasal dari dalam negeri yang lebih mengincar return jangka pendek,” jelas Fikri.

Untuk diketahui, pemerintah akan melelang empat seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada pekan depan. Keempat seri itu terdiri dari satu seri surat perbendaharaan syariah negara (SPSN) dan tiga seri sukuk berbasis proyek (project based sukuk).

Berikut rincian SBSN yang akan dilelang pekan depan ;

  •  SPN-S 12082020 jatuh tempo pada 12 Agustus 2020 dengan alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 50% dari yang dimenangkan.
  • PBS002 jatuh tempo pada 15 Januari 2022 dengan kupon 5,45%
  • PBS026 jatuh tempo 15 Oktober 2024 dengan kupon 6,625%
  • PBS005 jatuh tempo 14 April 2042 dengan kupon 6,75%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper