Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors (UNTR) Fokus Diversifikasi Produk

Perseroan masih melanjutkan strategi diversifikasi agar memiliki portofolio yang lebih berimbang antara bisnis batu bara termal atau dengan kalori rendah dan bisnis non batu bara thermal.
Aktivitas bongkar muat batu bara di salah satu tempat penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/10/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra
Aktivitas bongkar muat batu bara di salah satu tempat penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/10/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara grup konglomerasi Astra, PT United Tractors Tbk. akan fokus untuk melakukan diversifikasi produk untuk mengurangi ketergantungan terhadap batu bara berkalori rendah pada tahun ini

Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan mengatakan bahwa perseroan masih melanjutkan strategi diversifikasi agar memiliki portofolio yang lebih berimbang antara bisnis batu bara termal atau dengan kalori rendah dan bisnis non batu bara thermal.

Dia mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, emiten berkode saham UNTR tersebut tengah mengkaji untuk menambahkan lahan tambang komoditas mineral lainnya seperti coking coal, emas, dan nikel.

“Belum ada yang dalam pipeline dan diakuisisi dalam waktu dekat ini tetapi masih dalam studi,” ujar Ari saat dihubungi Bisnis, Kamis (6/2/2020).

Adapun, perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$450 juta. Target tersebut pun lebih rendah bila dibandingkan dengan capex perseroan pada tahun lalu sebesar US$650 juta.

Ari mengatakan bahwa sebagian besar capex pada 2019 digunakan oleh anak usahanya PT Pamapersada Nusantara (pama) untuk membeli alat berat baru.

Pama yang sudah membeli alat berat cukup banyak pada 2017 hingga 2019 sehingga tahun ini tidak perlu untuk membeli alat berat sebanyak tahun sebelumnya dan capex pun cenderung menjadi lebih kecil daripada tahun lalu.

Dia menjelaskan dari total US$450 juta capex tahun ini akan digunakan sekitar US$250 juta hingga US$300 juta untuk Pama dan sebesar US$100 juta untuk tambang emas Martabe, dan sisanya untuk keperluan bisnis lain.

Selain itu, masih dalam upaya diversifikasi produk batu bara, perseroan saat ini tengah menggarap proyek PLTU Jawa 4 di Tanjung Jati untuk unit 5 dan 6 yang akan memiliki kapasitas 2.000 megawatt. Hingga Desember 2019, progres pengembangan proyek tersebut sudah mencapai 88% dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2021.

Di sisi lain, Ari tidak menyebutkan target kenaikan pendapatan perseroan untuk tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper