Bisnis.com, JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan aksi jual di pasar saham dalam negeri akibat sentimen penyebaran virus corona hanya akan bersifat sementara.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya dalam publikasi risetnya mengatakan bahwa perkiraan tersebut berdasarkan preseden epidemi virus SARS pada November 2002 hingga Juli 2003, ketika koreksi pada IHSG hanya berlangsung kurang dari satu bulan.
“Selama penyebaran epidemi SARS, koreksi IHSG hanya terjadi sementara pada November 2002, kemudian IHSG bahkan membukukan kinerja positif pada akhir periode epidemi SARS pada Juli 2003,” tulis Hariyanto seperti dikutip dari publikasi risetnya, Rabu (29/1/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (30/1/2020) pergerakan IHSG dibuka naik 0,19 persen atau 11,91 poin di level 6.123,09. Pada pukul 09.06 WIB, indeks masih bertahan di zona hijau, bergerak ke level 6.147,86 dengan penguatan 36,68 poin atau 0,60 persen.
Selain itu, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan pilihan saham unggulannya untuk periode Januari 2020, yaitu ITMG, BBCA, UNVR, INDF, JPFA, MAPI, ANTM, dan WIKA. Hariyanto mengatakan bahwa pihaknya memberikan pandangan positif untuk ITMG berdasarkan perkiraan hasil dividen final yang cukup besar.
“Kami memperkirakan dividen finalnya di Rp1.050 per saham, yang akan menghasilkan hasil dividen final sebesar 9,4 persen,” ujar Hariyanto.