Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 23 Januari: IHSG & Rupiah Lawan Tekanan Global

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kompak menguat bersama nilai tukar rupiah di tengah tekanan yang dialami pasar keuangan global.
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta/Bisnis-Nurul Hidayat
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta/Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kompak menguat bersama nilai tukar rupiah di tengah tekanan yang dialami pasar keuangan global.

Saat daya tarik aset berisiko makin luntur karena kekhawatiran mengenai wabah virus corona, pamor aset-aset investasi aman (safe haven) seperti yen Jepang dan emas menanjak

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Kamis (22/1/2020):

Bursa Asia ‘Berdarah’, IHSG & Rupiah Unjuk Gigi

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kenaikan 0,25 persen atau 15,76 poin di level 6.249,21.

Enam dari sembilan sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin industri dasar (+1,25 persen) dan aneka industri (+0,64 persen). Tiga sektor lainnya melemah, dipimpin perdagangan yang turun 0,67 persen.

Adapun dari 676 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 182 saham menguat, 219 saham melemah, dan 275 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang masing-masing naik 0,64 persen dan 3,02 persen menjadi pendorong utama IHSG.

Asia Terinfeksi Virus, Saham Maskapai Penerbangan Bertumbangan

Bursa Asia turun tajam di tengah meningkatnya kekhawatiran investor atas penyebaran virus corona (coronavirus) baru asal China menjelang libur Tahun Baru Imlek.

Wabah virus corona pun dikhawatirkan berdampak pada pergerakan maskapai penerbangan sekaligus mendorong harga minyak terjerembab.

Saham Air China terjungkal 4,06 persen ke level terendah dalam enam pekan. Saham Qantas Airways turun 1,77 persen, sedangkan saham Japan Airlines Co. dan ANA Holdings Inc. masing-masing turun 1,82 persen dan 1,84 persen.

Rupiah Menguat Lagi

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen di level Rp13.639 per dolar AS, setelah terapresiasi 23 poin dan berakhir di posisi 13.646 pada Rabu (22/1).

Dilansir dari Bloomberg, rupiah memperpanjang penguatannya setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate dalam Rapat Dewan Gubernur yang berakhir Kamis (23/1).

BI kembali mempertahankan suku bunga acuan di 5,00 persen, suku bunga deposit facility di 4,25 persen, dan lending facility di 5,75 persen.

Meski demikian, mayoritas mata uang di Asia melemah di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai wabah virus corona yang meluas.

Sele Raya Berencana IPO dengan Target Dana US$100 Juta

Perusahaan pertambangan minyak dan gas alam (migas) PT Sele Raya berencana melakukan penawaran umum saham perdana senilai US$100 juta pada 2020.
 
Seperti dilansir Bloomberg, Kamis (23/1/2020), Sele Raya berencana menggelar Initial Public Offering (IPO) dengan target perolehan dana mencapai US$100 juta atau sekitar Rp1,37 triliun [kurs Rp13.700 per dolar AS].
 
Mengutip laman resmi perseroan, Sele Raya memiliki sejumlah aset lapangan migas seperti Blok Merangin Dua dan Blok Belida di Sumatra Selatan, serta Blok Blora di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pergerakan Harga Emas

Harga emas Comex untuk kontrak Februari 2020 turun tipis 0,70 poin atau 0,04 persen ke level US$1.556 per troy ounce pukul 15.51 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terkoreksi 0,02 persen atau 0,016 poin ke posisi 97,511 pada pukul 15.51 WIB.

Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta naik Rp3.000 menjadi level Rp772.000 per gram. Harga pembelian kembali atau buyback emas juga bertambah Rp3.000 menjadi Rp686.000 per gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper