Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah indeks ekuitas dunia utama mencatat level tertinggi baru pada hari Jumat (17/1/2020) waktu setempat.
Dikutip dari Reuter, Sabtu (18/1/2020), peningkatan bursa saham didorong oleh lonjakan permintaan perumahan AS ke level tertinggi sejak 2006. Dolar AS juga naik ke level tertinggi satu minggu terhadap euro, akibat ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang solid.
Optimisme terhadap pendapatan perusahaan dan indikasi ketahanan dalam perekonomian Tiongkok juga mengangkat ekuitas dan mendorong imbal hasil utang pemerintah lebih tinggi.
Perumahan AS mulai melonjak 16,9% secara tahunan sebesar 1.608 juta unit pada Desember 2019, atau level tertinggi 13 tahun. Ini mengindikasikan industri telah pulih dan sekarang dapat membantu memajukan ekspansi ekonomi AS.
Indeks saham MSCI di seluruh dunia naik 0,41% ke rekor penutupan. Artinya, selama lima hari berturut-turut indeks mencatatkan level tertinggi.
Brent Schutte, Kepala Strategi Investasi Northwestern Mutual Wealth Management Co, mengatakan ekonomi AS yang bangkit kembali, didukung oleh Federal Reserve yang akomodatif, membawa investor kembali masuk ke pasar.
Ekonomi yang membaik juga mengurangi ketakutan terhadap kerugian berinvestasi yang terdampak oleh resesi.
“Orang-orang itu sekarang kembali ke pasar karena kekhawatiran resesi berkurang,” ujarnya.
Saham Eropa juga menyentuh rekor tertinggi, karena indeks luas dengan Eropa STOXX 600 naik 0,96%.
Tiga indeks utama di Wall Street juga mencapai level tertinggi harian dan penutupan, serta membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak Agustus.
Dow Jones Industrial Average naik 50,46 poin, atau 0,17%, menjadi 29.348,1. S&P 500 naik 12,81 poin, atau 0,39%, menjadi 3.329,62, dan Nasdaq Composite menambahkan 31,81 poin, atau 0,34%, menjadi 9.388,94.
Indeks komposit S & P / TSX di Kanada ditutup pada posisi tertinggi baru. Saham pasar negara berkembang naik 0,54%.
Saham China naik karena investor menyambut tanda-tanda ketahanan lebih lanjut dalam ekonomi setelah penandatanganan kesepakatan dagang China-AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
