Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Penempatan Investasi, Wapres Ma'ruf Amin Minta BUMN Harus Hati-hati

Pada 2019, saham-saham yang menjadi portofolio PT Asabri (Persero) berguguran. Bahkan, penurunan harga saham dapat mencapai 90-an persen sepanjang tahun berjalan.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto:@wapres_ri
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto:@wapres_ri

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan menyebutkan perusahaan asuransi milik negara PT Asabri harus mematuhi tata kelola investasi yang telah diterbitkan pemerintah.

Hal ini menyoroti rontoknya saham yang digenggam Asabri hingga lebih dari 90%.

Hadiyanto, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan menuturkan pihaknya sebagai bendahara negara telah menerbitkan pedoman berinvestasi bagi perusahaan pengelola dana jangka panjang milik negara. Aturan itu harus menjadi acuan bagi direksi dalam penempatan investasinya.

"Pedoman investasinya ada, tetapi [yang utama] kebijakan berinvestasi [oleh direksi] harus sesuai dengan tata kelola yang baik," kata Hadiyanto di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Menurutnya, penempatan investasi oleh Asabri di pasar saham juga harus memperhatikan manfaat jangka panjang yakni memberi keuntungan bagi perusahaan.

"Penempatan investasi harus yang paling menguntungkan perusahaan," katanya.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan penegak hukum akan melakukan pemeriksaan menyeluruh jika terbukti manajemen Asabri melakukan aksi goreng saham yang merugikan negara.

"Yang sekarang sudah jelas [pelanggaran pengelolaan keuangan negara di] Jiwasraya, andai kata ada yang lain lagi ya sama saja penanganannya seperti yang dilakukan untuk Jiwasraya," katanya.

Pada 2019, saham-saham yang menjadi portofolio PT Asabri (Persero) berguguran. Bahkan, penurunan harga saham dapat mencapai lebih dari 90% sepanjang tahun berjalan.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com dari keterbukaan informasi, ada 14 saham yang masuk ke dalam portofolio Asabri. Namun, Asabri melepas seluruh investasinya di PT Pool Advista Finance Tbk. (POOL), pada Desember 2019. 

Akibatnya, saham POOL terjun paling dalam di antara portofolio Asabri lainnya dengan penurunan 96,93 persen sepanjang 2019. Bahkan, saham tersebut disuspensi hingga kini sejak 30 Desember 2019, dengan level harga penutupan Rp156. 

Harga saham yang nahas berikutnya adalah PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE), yang terkoreksi 95,79% pada tahun lalu ke level Rp326. 

Penurunan drastis pun dialami saham PT SMR Utama Tbk. (SMRU) sebesar 92,31% ke posisi Rp50. Level harga 'gocap' itu pun bertahan hingga kini. Asabri memegang 6,61% saham SMRU. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper