Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Terseret Ketegangan AS-Iran, IHSG Melemah di Atas 1 Persen

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1,04 persen atau 66,06 poin ke level 6.257,40 pada akhir perdagangan hari ini.
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019)./ANTARA -Dhemas Reviyanto
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019)./ANTARA -Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan hari ini, Senin (6/1/2020), menyusul pelemahan di bursa Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1,04 persen atau 66,06 poin ke level 6.257,40 pada akhir perdagangan hari ini.

Pada perdagangan Jumat (3/1/2020), IHSG mampu menutup pergerakannya di zona hijau yakni level 6.323,47 dengan kenaikan 0,63 persen atau 39,88 poin.

Indeks mulai tergelincir dari pelemahannya dengan dibuka turun 0,47 persen atau 29,97 poin di posisi 6.293,50 pada Senin (6/1) pagi. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.252,63-6.300,44.

Delapan dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor industri dasar (-2,87 persen) dan pertanian (-2,85 persen). Satu-satunya sektor yang berakhir di zona hijau adalah tambang yang menguat 0,68 persen.

Sementara itu, sebanyak 132 saham menguat, 282 saham melemah, dan 257 saham stagnan dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing turun 8,42 persen dan 5,11 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini.

Indeks saham lainnya di Asia mayoritas juga ikut bergerak negatif, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah masing-masing 1,39 persen dan 1,91 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite melemah hanya 0,01 persen dan indeks CSI 300 turun 0,39 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng melemah 1,01 persen.

Bursa Asia secara keseluruhan melemah sementara harga emas melonjak di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah pascaserangan udara Amerika Serikat di Irak yang menewaskan seorang jenderal Iran pada Jumat (3/1/2020).

Seluruh indeks saham utama di Timur Tengah melemah pada Minggu (5/1/2020) karena situasi keamanan tampaknya memburuk. Iran menyatakan tidak akan lagi mematuhi batasan pengayaan uraniumnya.

Di sisi lain, Presiden Donald Trump mengatakan AS telah mengidentifikasi 52 situs Iran yang akan dihantamnya jika pemerintah Iran melakukan pembalasan atas kematian jenderalnya, Qasem Soleimani.

Yang terkini, Trump mengancam akan melakukan pembalasan besar jika Iran melakukan pembalasan dan bersumpah akan menjatuhkan sanksi terhadap Irak jika pasukan AS diusir dari negara itu.

“Sentimen ini akan menjadi penggerak besar pasar dalam jangka pendek,” ujar pakar strategi pasar keuangan di Suncorp Group, Peter Dragicevich, seperti dilansir dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper