Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiat Aman Memilih Reksa dana

Sebagaimana jargon dalam berinvestasi bahwa semakin besar keuntungan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi, dan itu harus jadi pegangan dari para pemilik dana termasuk saat membeli reksa dana.
Ketua Presidium Dewan APRDI Prihatmo Hari Mulyanto (tengah)didampingi ketua asosiasi yang terkait dengan industri aset manajemen menyampaikan paparan dalam rangka menyikapi pemberitaan mengenai permasalahan yang dialami beberapa reksa dana dan manajer investasi, Rabu (11/12/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Ketua Presidium Dewan APRDI Prihatmo Hari Mulyanto (tengah)didampingi ketua asosiasi yang terkait dengan industri aset manajemen menyampaikan paparan dalam rangka menyikapi pemberitaan mengenai permasalahan yang dialami beberapa reksa dana dan manajer investasi, Rabu (11/12/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Ajakan berinvestasi dengan tawaran keuntungan yang tinggi menjadi pemanis bagi calon investor. Namun, di sisi lain, para pemilik dana patut mewaspadai produk investasi yang menawarkan tinggi.

Sebagaimana jargon dalam berinvestasi bahwa semakin besar keuntungan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi, dan itu harus jadi pegangan dari para pemilik dana.

Meski demikian, pemilik dana diharapkan tidak terlalu khawatir dalam berinvestasi di tengah maraknya produk investasi reksa dana yang disuspen oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management (BTIM), Edward Lubis menuliskan dalam keterangan resmi pada Jumat (20/12/2019) agar tak perlu khawatir terlalu lama, strategi yang dilakukan investor dan calon investor adalah memperhatikan produk-produk yang dipilih. Berikut strateginya:

  1. Waspada terhadap investasi yang menjanjikan imbal hasil yang pasti. Manajemen investasi yang baik dan benar tidak menjual produk investasi dengan iming-iming atau menjanjikan sebuah return atau imbal hasil yang pasti, terutama jika hasilnya tinggi. Sebab, return produk investasi bergantung pada kondisi market finansial yang sangat dinamis. Sehingga, Manajemen Investasi hanya boleh menunjukkan imbal hasil pada periode waktu yang sudah berjalan. 
  1. Kritis terhadap informasi mengenai reksa dana, khususnya portofolio aset dasar seperti yang tercantum di fund fact sheet. Informasi-informasi yang harus diperhatikan di lembar fakta reksa dana alias fund fact sheet misalnya, portofolio investasi apa saja yang tercantum pada produk reksa dana. 
  2. Jangan segan-segan bertanya kepada Manajemen investasi atau agen penjual mengenai reksa dana tersebut. Sebelum memutuskan membeli, jika merasa belum paham mengenai produk reksa dana yang akan Anda beli, jangan malu untuk bertanya kepada Manajemen Investasi atau agen penjual seperti bank. Hal ini bertujuan untuk mencegah ‘beli kucing dalam karung’.
  1. Pastikan membeli produk dari manajemen investasi dan agen penjual yang terdaftar di OJK. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir risiko dalam berinvestasi, karena manajemen investasi dan produk-produk investasi akan terawasi oleh regulator. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper