Bisnis.com, JAKARTA - PT Uni-Charm Indonesia Tbk. bakal meningkatkan kapasitas produksinya pada 2020, setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (20/12/2019).
Emiten bersandi saham UCID ini, melepas sahamnya ke publik sebanyak 831,31 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.500. Dengan demikian, perseroan meraup dana IPO sebanyak Rp1,25 triliun.
Pada perdagangan Jumat (20/12/2019), harga saham UCID ditutup menguat 18% ke level Rp1.770. Sehingga, kapitalisasi pasarnya sebesar Rp7,36 triliun.
Direktur Utama Uni-Charm Yuhi Ishii menyampaikan dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi perseroan berupa penambahan line, terutama di segmen produk pembalut wanita dan popok dewasa.
"Dari total penerimaan, sekitar Rp800 miliar akan digunakan untuk pengembangan line extension dan perbaikan dari kapasitas kami," katanya usai IPO.
Dalam prospektus Uni-Charm memerinci perseroan akan menggunakan sekitar 64,6% untuk belanja modal guna pembelian fasilitas produksi baru dan peremajaan fasilitas produksi yang sudah ada.
Fasilitas produksi baru di antaranya untuk meningkatkan kapasitas produksi produk pembalut wanita sekitar 10% dari kapasitas terpasang. Pembelian mesin bakal dilakukan pada tahun depan.
Di samping itu, fasilitas produksi baru untuk produk popok dewasa. Dengan pembelian fasilitas produksi baru pada tahun depan, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sekitar 58% dari kapasitas terpasang.
Perseroan saat ini memiliki 4 fasilitas produksi di Karawang dan Mojokerto. Kapasitas produksi agregat dari fasilitas produksi perseroan sekitar 8,49 miliar, 8,75 miliar, 8,81 miliar, dan 4,41 miliar unit produk per tahun. Adapun, tingkat pemanfaat agregat dari fasilitas produksi di semua produk sekitar 82%, 84%, 77%, dan 80%.
Uni-Charm Indonesia merupakan anak perusahaan Unicharm Corporation Jepang dengan kepemilikan saham 59,20% setelah IPO. Sedangkan, Purinusa menggenggam 20,80% dan masyarakat 20%.