Bisnis.com, JAKARTA - PT Mustika Ratu Tbk. berupaya mencapai target pertumbuhan kinerja dua digit pada 2020, meski penjualan hingga kuartal III/2019 turun 6,79% secara tahunan.
Presiden Direktur Mustika Ratu Bingar Egidius Situmorang meyakini perseroan dapat mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 11% pada tahun depan. Keyakinan ini seiring dengan upaya perseroan memperluas pasar ekspor, mengembangkan produk baru, dan membenahi jalur distribusi.
Perusahaan kosmetik ini akan menyasar pasar negara-negara kawasan Indochina, Timur Tengah, dan Afrika pada tahun depan. Harapannya, penambahan pasar ekspor dapat memperbesar kontribusi penjualan ekspor yang saat ini masih 5% menjadi lebih besar.
Di samping itu, emiten bersandi saham MRAT ini, bakal mengembangkan produk baru di kategori jamu. Perseroan juga mulai menyasar pasar muslim dan milenial dengan menggandeng Wirda Mansyur.
Segmen kosmetik memberikan kontribusi terbesar yakni 88,70% terhadap penjualan sebelum retur dan potongan penjualan per kuartal III/2019, diikuti segmen jamu 8,16%, minuman kesehatan 0,31%, dan lain-lain 2,83%.
Jalur Distribusi
Baca Juga
Pembenahan jalur distribusi juga dilakukan dengan melakukan aktivasi outlet-outlet, perbaikan display di general trade dan modern trade, remapping pembagian cakupan penjualan, memperkuat saluran digital.
Dengan sejumlah strategi itu, kata Egi, perseroan diyakini dapat mencapai pertumbuhan dua digit di tengah konsumsi yang melambat.
"Secara industri, pertumbuhan industri kosmetik mencapai double digit. Artinya peluangnya masih besar," katanya usai public expose pada Kamis (12/12/2019).
Egi optimistis penjualan hingga akhir tahun dapat mencatat pertumbuhan, meski perseroan belum dapat menyampaikan proyeksi perolehan hingga akhir tahun.
Sebagai informasi, per kuartal III/2019, perseroan membukukan penjualan Rp222,38 miliar atau turun 6,79% secara tahunan. Tingkat konsumsi rumah tangga yang menurun pada kuartal III berdampak terhadap kinerja perseroan.
Sebaliknya, laba bersih naik 192,41% sevara tahunan menjadi Rp2,31 miliar sepanjang periode 9 bulan tahun ini. Strategi mix produk agaknya berdampak terhadap margin laba yang lebih besar.
Lebih lanjut, pihaknya saat ini dalam proses finalisasi penyusunan belanja modal pada tahun depan. Termasuk, penentuan alokasi biaya iklan dan promosi seiring dengan perluasan pasar ekspor.
"Kami sedang meningkatkan ekspor ke banyak negara. Sebelumnya kami sudah besar di Malaysia, Kanada, US. Kami sedang bekerja untuk masuk seperti ke China, Somalia, Oman," imbuhnya.