Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra International Tbk. menyebut akan menggunakan dana yang dihimpun atas divestasi PT Bank Permata Tbk. untuk keperluan investasi perseroan.
Apabila dikalkulasi, emiten Grup Astra itu mengantongi dana sekitar Rp18,72 triliun dari transaksi penjualan 12,49 miliar saham Bank Permata di level harga Rp1.498 per saham.
Transaksi itu dituangkan dalam penandatangan perjanjian jual beli saham bersyarat antara Standard Chartered PLC (Standard Chartered) dan PT Astra International Tbk. (Astra) sebagai penjual masing-masing 44,56% saham PT Bank Permata Tbk. kepada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) sebagai pembeli.
Bangkok Bank sepakat mengakuisisi 89,12% saham Permata Bank dari penjual secara tunai. Nilai akuisisi tersebut adalah 1,77 kali dari nilai buku per laporan keuangan terakhir Permata Bank sebelum penyelesaian transaksi.
Jika mengacu pada nilai buku Permata Bank per 30 September 2019, total dana yang akan diterima penjual sekitar US$2,6 miliar (Rp37 triliun), atau setara dengan harga Rp1.498 per saham Permata Bank.
Head of Investor Relation Astra International Tira Ardianti mengungkapkan bahwa seluruh dana yang dihimpun perseroan dari proses divestasi tersebut akan dikucurkan untuk investasi perseroan.
Baca Juga
Terkait dengan peluang untuk membidik bank baru yang akan diakuisisi, Tira menegaskan bahwa pada saat ini fokus perseroan pada sektor jasa keuangan adalah memperkuat posisinya sebagai retail financial services provider.
“Penggunaan dana dari transaksi ini adalah terutama untuk tujuan investasi perseroan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/12/2019).
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan bahwa Bangkok Bank merupakan salah satu bank terbesar di Thailand dan well-capitalised. Hubungan bisnis yang ada saat ini antara Grup Astra dan Permata Bank akan berjalan seperti biasa dan kami akan menjajaki kerja sama bisnis lainnya.
Dia menambahkan perseroan secara berkala meninjau strategi portofolio investasinya dan mengambil keputusan dengan memperhatikan kepentingan terbaik seluruh pemangku kepentingan.
“Keputusan kami terkait Permata Bank telah mempertimbangkan kinerja Permata Bank yang membaik, prospek positif industri jasa keuangan di Indonesia dan strategi kami untuk fokus memperkuat posisi Astra sebagai penyedia jasa keuangan di segmen ritel di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (12/12/2019).