Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Kopi Vietnam Lesu, Petani Beralih ke Alpukat

Berdasarkan data Bloomberg, harga kopi robusta kontrak Maret 2020 ditutup melemah 0,78% atau 11 poin ke level US$1.401 per ton, Senin (9/12/2019).
Pengunjung memperlihatkan biji kopi dalam Mandiri Jakarta Coffee Week (JACOWEEK) 2018 di Jakarta, Jumat (28/9/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pengunjung memperlihatkan biji kopi dalam Mandiri Jakarta Coffee Week (JACOWEEK) 2018 di Jakarta, Jumat (28/9/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Industri kopi di Vietnam dilaporkan tengah lesu, terbebani oleh tren melemahnya harga acuan global. Para petani lebih senang menanam alpukat, durian, dan markisa.

Asosiasi Kopi dan Kakao Vietnam memperkirakan, produksi kopi di negara mereka akan jatuh sekitar 15% pada musim 2019/2020 dari perkiraan 1,65 juta ton pada musim 2018/2019.

“Perbankan tengah mengetatkan pinjaman untuk petani kopi dan bisnis perdagangan kopi, dan beberapa firma mengalami kerugian karena rendahnya harga pada musim lalu,” ujar ketua Asosiasi Kopi dan Kakao Vietnam Luong Van Tu dalam konferensi industri seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/12/2019).

Nguyen Nam Hai, wakil ketua asosiasi tersebut, mengatakan sejumlah petani di Vietnam juga telah mengurangi investasi di tanaman kopi karena tingginya upah buruh, meningkatnya harga pupuk, dan turunnya keuntungan.

Atas kondisi itu, para petani mengalihkan penanaman mereka ke tanaman yang lebih menguntungkan seperti alpukat, durian, dan markisa.

Dalam laporannya, asosiasi itu menemukan area dari tanaman yang menua telah meluas. Tercatat 86.000 hektare atau 16% dari total area, memiliki tanaman kopi berusia lebih dari 20 tahun. Sementara 140.000 hektare atau 26% dari keseluruhan, memiliki tanaman kopi berusia 15 hingga 20 tahun.

Phan Xuan Thang, Kepala Deputi Vietnam National Coffee Corp mengatakan, produksi, hasil panen, dan area tanam kopi akan berlanjut jatuh dalam waktu yang lama karena para petani kurang peduli terhadap tanaman itu dan lebih memilih tanaman yang lebih menguntungkan.

Di pasar kopi global, Vietnam merupakan produsen utama kopi jenis robusta, sedangkan produksi kopi arabika dikuasai oleh Brasil.

Berdasarkan data Bloomberg, harga kopi robusta kontrak Maret 2020 ditutup melemah 0,78% atau 11 poin ke level US$1.401 per ton, Senin (9/12/2019), melanjutkan pelemahan di sesi pembuka 0,50% atau 7 poin ke level US$1.405 per ton. Sejak awal tahun, harga kopi jenis ini pun sudah jatuh 14,42%.

Berbeda dengan kopi robusta, harga kopi berjangka arabika kontrak Maret 2020 ditutup menguat 2,88% atau 3,60 poin ke level US$1,28 per ton, Senin (10/12). Dari level itu harga kopi tersebut telah melesat 33,20% sejak awal tahun ini.

Pada tahun lalu, produksi kopi dunia mencapai 170,56 juta kantong. Dari jumlah itu, produksi kopi di Negeri Paman Ho itu mencapai 31,17 juta kantong, sedangkan produksi Brasil sebanyak 62,92 juta kantong.

Indonesia pun masuk dalam jajaran top produsen kopi dunia, dengan pencapaian produksi 9,41 juta kantong pada tahun lalu.

Berdasarkan data Organisasi Kopi Internasional (International Coffee Organization/ICO) Oktober 2019, produksi kopi dunia pada 2019/2020 diproyeksikan 0,9% lebih lemah menjadi 167,4 juta kantong dari 169,0 juta kantong pada periode sebelumnya. Satu kantong beratnya 60 kilogram, atau 132 pon.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper